Liputan6.com, Jakarta- Semangat dalam rapat kerja pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 di Gedung Badan Anggaran (Banggar) DPR RI diwarnai kekecewaan dari anggota parlemen.
Pasalnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik mangkir dari agenda rapat ini untuk membahas upaya pengurangan subsidi energi.
Kehadiran Jero Wacik diwakili oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo yang nampak mendampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo serta Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana.
Selain mengirimkan perwakilan, orang nomor satu di Kementerian ESDM itu juga mengirim sepucuk surat kepada Chatib Basri yang menyatakan alasan absennya Jero dari rapat penting itu.
Menkeu Chatib saat membuka rapat pembahasan APBN-P 2014 menyatakan, rencana keterlibatan Jero Wacik dalam rapat tersebut merupakan usulan dari anggota DPR, Satya Wira Yudha. Namun kenyataannya, Jero Wacik mangkir.
"Merujuk surat DPR tanggal 22 Mei 2014 untuk rapat pembahasan 26 Mei 2014. Kami akan mewisuda mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Energi dan Mineral di Blora, Jawa Tengah yang sudah lama terjadwal. Untuk itu kami menugaskan Wamen ESDM dan diberikan kewenangan dalam mengambil keputusan," kata Chatib membacakan surat dari Jero Wacik.
Gerah mendengar surat tersebut, salah seorang anggota Banggar DPR RI langsung menyuarakan pendapatnya. Dia bahkan meminta kepada forum untuk memundurkan rapat tersebut.
"Diundur saja rapat ini, kalau perlu jemput Menteri ESDM pakai pesawat kepresidenan. Dia malah mementingkan berapa ratus wisudawan dibanding ratusan juta rakyat Indonesia," ketus anggota dewan itu.
Perlu diketahui, Jero rencananya hadir untuk berbicara mengenai program atau langkah pengendalian dan pengurangan subsidi energi baik bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang membengkak.
Sebab, parlemen menilai bahwa Kementerian ESDM hanya mengumbar janji atau wacana dalam rangka pengendalian dan pengurangan subsidi energi, terumata BBM.
Dalam APBN-P 2014, subsidi BBM, LPG dan BBN loncat menjadi Rp 285 triliun dibanding asumsi APBN tahun ini sebesar Rp 210,7 triliun. Sedangkan subsidi listrik jebol dari Rp 71,4 triliun menjadi Rp 107,1 triliun.(Fik/Ndw)