Liputan6.com, Jakarta - Managing Director International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde mendesak bank sentral melakukan kerja sama untuk kebijakan mengenai suku bunga di tengah perdebatan kapan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve menaikkan suku bunganya.
"Saya tahu topik ini begitu skeptis, tetapi juga banyak pendukung bersemangat. Seperti krisis telah mengajarkan kita, pada saat kesusahan, potensi keuntungan dari kerja sama bisa sangat besar. Kerja sama dasarnya mengurangi risiko kejadian," ujar Christine, pada acara forum European Central Bank di Sintra, Portugal, seperti dikutip dari CNBC, Senin (26/5/2014).
Baca Juga
The Fed dan Bank of England diharapkan mulai menaikkan suku bunga pada 2015. Keputusan The Fed untuk mengurangi pembelian obligasinya pada 2013 telah berdampak ke pasar keuangan negara berkembang.
Advertisement
Hal itu membuat sejumlah mata uang dan pasar saham menurun di India, Indonesia, brazil, Afrika Selatan dan Turki. Kebijakan The Fed itu pun berdampak terhadap pasar saham global.
Gubernur bank sentral India, Raghuram Rajan menyerukan bank sentral fokus terhadap kebijakannya yang dapat mempengaruhi negara-negara lain ini. Lagarde mengungkapkan, kasus untuk kerja sama kebijakan mungkin tampak kurang menarik sebagai suatu hal penting.
"Tetapi justru ketidakpastian ini yang akan membuat kita lalai dari kerja sama setelah krisis," kata Lagarde.
Kerja sama kebijakan moneter bukan satu-satunya pendekatan untuk mengurangi risiko keuangan. Menurut Lagarde, faktor fundamental baik juga penting.
"Tidak ada jalan pintas menangkis volatilitas berlebihan. Mengurangi kerentanan dan memperkuat kerangka makro ekonomi dan keuangan harus menjadi urutan di pasar negara berkembang, dan untuk semua negara," kata Lagarde. (Ahm/)