Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menjanjikan tidak akan terjadi lonjakan harga yang signifikan pada produk pangan saat Ramadan dan jelang Idul Fitri. Hal ini lantaran ketersediaan stok dan jalur distribusi yang dinilai lebih baik jika dibandingkan tahun lalu.
"Dari masalah distribusi dan pasokan yang ada, diharapkan nantinya tidak akan bergejolak saat Ramadan dan lebaran, khususnya pada komoditas tertentu," ujarnya usai menggelar Rakor di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2014).
Selain itu, Chairul Tanjung juga mengharapkan tingkat inflasi dapat dikendalikan. Terlebih kedua momen tersebut juga dibarengi dengan liburan sekolah dan pendaftaran ajaran baru yang biasanya juga menjadi salah satu pendorong inflasi.
"Segala sesuatu kita persiapkan, dua minggu mendatang kami akan adakan rapat lagi dan saat Ramadan tiap minggu akan kita monitor," lanjutnya.
Chairul Tanjung mengaku telah menginstruksikan Kementerian Perdagangan dan perusahaan-perusahaan BUMN terkait pangan untuk melakukan operasi pasar sebagai langkah antisipasi kenaikan harga.
"Untuk menjaga persepsi pasar ini, Kemendag dan perusahaan BUMN kita minta lakukan operasi pasar. Ini agar pedagang tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan," kata dia.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan pihaknya akan menggelar operasi pasar selama sebulan penuh sebelum dan setelah masuk Ramadhan. Operasi pasar ini akan dilakukan di 33 provinsi seluruh Indonesia.
"Nanti 22 Juni di (Kementerian) Perdagangan, di daerah 25 Juni. Jadi tanggal 30 Mei mau rapat dengan seluruh dinas di daerah," tandasnya. (Dny/Ndw)
Jelang Ramadan, Chairul Tanjung Sibuk Monitor Pergerakan Harga
Menko Perekonomian Chairul Tanjung menjanjikan tidak akan terjadi lonjakan harga yang signifikan pada produk pangan saat Ramadan.
Advertisement