Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengingatkan pemerintah untuk mengawasi kenaikan tarif listrik dan angkutan laut terhadap lonjakan harga pangan menjelang lebaran.
"Barang-barang yang di luar pertanian juga akan berdampak dan harus dikontrol," kata dia di Jakarta, Senin (26/5/2014).
Akan tetapi, lanjut Suryamin, berdasarkan pengamatan BPS untuk minggu ini harga dari 21 komoditas seperti beras, minyak goreng, tepung terigu dan kedelai masih stabil. Bahkan kata dia, 11 dari komoditas tersebut menunjukan penurunan harga.
"Sepanjang pengamatan kami sampai dengan minggu dini hari, dari 21 komoditi penting bahan makanan itu lebih dari 11 komoditi menunjukan stabil dan bahkan ada yang turun," lanjutnya.
Tak hanya itu, Suryamin juga berharap faktor distribusi akan membantu menstabilkan harga ketika Ramadan tiba. Hal ini mengingat Kementerian Pekerjaan Umum sudah memperbaiki jalur Pantura yang diharapkan melancarkan jalur distribusi.
Baca Juga
Pemerintah akan terus berupaya menjaga harga komoditas agar tetap stabil. "Dijaga pada level yang tidak membahayakan, artinya pada level yang tidak merugikan petani dan juga tidak memberatkan konsumen," tukasnya.
Advertisement
Pasokan Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan kebutuhan ikan untuk wilayah DKI Jakarta bakal terpenuhi ketika Ramadan. Saat ini kebutuhan ikan untuk warga ibukota sebanyak 153 ton per hari.
Menurut Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saud Hutagalung, kebutuhan tersebut mampu dipenuhi dari produksi waduk di Jawa Barat juga tangkapan dari hasil laut.
"Kalau pasokan ada, tapi menjelang puasa dan lebaran harga naik sedikit. Nelayan kan juga ingin dapat kenaikan harga," terang dia.
Namun, lanjut dia, hal yang perlu diwaspadai dan bisa menimbulkan gejolak harga yaitu masalah cuaca. Saud mencontohkan pada Januari lalu, saat hujan deras terjadi membuat transportasi terputus sehingga berdampak pada harga. Selain itu, cuaca yang buruk juga membuat nelayan enggan melaut. (Amd/Ndw)