Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, dirinya mendapatkan keluhan dari CEO Asia Pasifik dalam kunjungannya ke Manila, Filipina untuk menghadiri World Economic Forum. Keluhan itu terkait rencana investasi pengeboran minyak laut dalam wilayah Indonesia sekitar US$ 12 miliar yang sampai kini belum terealisasi.
"Jadi saya, kebetulan di Manila dengan presiden dapat keluhan dari petinggi Chevron untuk soal investasi yang belum terealisasi, tapi sudah sekian lama terhambat," kata dia seperti ditulis di Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Padahal proyek tersebut dinilai sangat menguntungkan. Namun jika tak segera direalisasikan maka pihak Chevron akan memindahkan rencana investasi tersebut ke negara lain. Tak tanggung-tanggung nilai investasi tersebut sebanyak US$ 12 miliar.
Oleh karena itu, pihaknya mengatakan bakal segera melakukan pertemuan dengan menteri-menteri terkait dalam waktu dekat untuk membahas hal ini.
Advertisement
"Akan kami lakukan terobosan, jangan sampai investasi Chevron pengeboran laut dalam khususnya gas US$ 12 miliar ini terhambat tidak jadi, dipindahkan ke negara lain. Prioritas Minggu ini. Langsung diundang menterinya cari solusinya, kalau tidak bisa ditingkat saya presiden memutuskan," kata Chairul.
Di sisi lain ia menerangkan perekonomian nasional sampai saat ini masih terbilang lemah. Oleh karena itu, pihaknya akan berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
"Masalahnya begini sekarang ekonomi sedang lemah. Kalau tidak hati-hati ambil kebijakan jadi masalah. Jangan lihat seperti matematika 1 tambah 1 jadi 2 dalam memanage ekonomi," tukasnya. (Amd/Ahm)