Liputan6.com, Jakarta - Rapat koordinasi (rakor) yang membahas kebijakan mineral dan batu bara (minerba) rencananya akan berlangsung sore ini. Rapat ini sudah dihadiri oleh bos dua perusahaan tambang raksasa di Tanah Air, yakni Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik Boedioro Soetjipto dan Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto.
Bos perusahaan tambang raksasa di Timur Indonesia itu datang ke Kantor Kementerian Bidang Perekonomian di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pukul 15.30 WIB.
Mengenakan kemeja batik berwarna coklat, pria berkacamata tersebut nampak tenang menanggapi serbuan pertanyaan wartawan. Meski tak banyak berkomentar, namun Rozik membeberkan sedikit mengenai progres pembangunan pabrik pemurnian minerba (smelter) oleh PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.
"Sudah dilaporkan ke Dirjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Itu di daerah Gresik dengan kapasitas konsentrat 1,6 juta ton per tahun," ucapnya.
Rozik mengaku, kepemilikan saham Freeport Indonesia atas smelter tersebut mayoritas. Saat ini, pihaknya dan Antam masih dalam tahap pembicaraan mengingat nilai investasi untuk merealisasikannya sebesar US$ 2,3 miliar.
"Masih dibicarakan, kira-kira Freeport mayoritas (saham). Target ground breaking sekitar kuartal II 2014, makanya ini yang mau dibicarakan (dengan pemerintah)," terang Rozik.
Sayangnya, dia mengaku, Freeport belum menyetor uang jaminan sebagai komitmen pembangunan smelter ke Kementerian ESDM. "Belum dimasukkan, karena sudah ada komitmen bahwa kita siap (bangun smelter)," ucap dia.
Berbeda, Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto justru pelit bicara. Dia datang sekitar 10 menit setelah Rozik.
Saat ditanyakan niat Newmont membangun smelter, Martiono menjawab agak ketus. "Nanti lah pejabatnya saja belum dengar, masa aku dipaksa ngomong ke kalian. Nanti tunggu saja," paparnya.
Begitupula ketika dikonfirmasi mengenai permintaan Newmont terhadap pemerintah dalam rapat ini. "Ketemu juga belum, nanti lah," tandasnya langsung memasuki lift.
Rakor pembahasan minerba ini rencananya akan dihadiri beberapa menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Keuangan Chatib Basri.
Ada pula Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, serta Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo. (Fik/Ahm)