Sukses

Cadangan Habis, RI Bakal Jadi Importir Energi Terbesar

Indonesia memiliki sumber daya alam untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang seharusnya dikembangkan untuk atasi krisis energi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, 70 tahun lagi Indonesia akan menjadi importir energi terbesar jika tidak ada solusi mengatasinya.

Hashim mengatakan, cadangan energi Indonesia terus menipis, seperti minyak akan habis dalam kurun waktu 11 tahun. Kemudian gas akan habis dalam 20 tahun dan batu bara akan habis 70 tahun kemudian.

"70 tahun Indonesia akan kehabisan batu bara," kata Hashim, dalam acara kedulatan energi syarat mutlak ketahanan bangsa: Solusi Efektif Krisis Energi Indonesia, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (2/6/2014)

Hashim mengungkapkan, jika saat ini tidak ada terobosan penemuan cadangan baru di sektor energi, dari data tersebut dapat disimpulkan 70 tahun lagi cadangan energi Indonesia akan habis.

"Karena kalau tidak ada solusi 70 tahun lagi Indonesia akan menjadi negara pengimpor energi terbesar," tutur Hashim.

Menurut Hashim, selain energi fosil, Indonesia memiliki sumber daya alam jenis energi baru terbarukan (EBT). Energi ini masih memiliki cadangan yang besar, seperti panas bumi yang belum sepenuhnya dikembangkan.

Oleh karena itu, calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo memiliki program pengembangan panas bumi untuk mengatasi kelangkaan sumber energi.

'Kami menyadari ada sumber lain ebt, semua sangat berguna, panas bumi luar biasa potensi 24 ribu Mega Watt, kalau tidak salah potensi yang terwujud tidak lebih dari seribu ini potensi laur biasa, geothermal jadi energi yang fokus pada kinerja Pak Prabowo," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Terkini