Liputan6.com, Pontianak - Sebagian besar kota-kota di Kalimantan mengalami inflasi, dan hanya satu kota yang mengalami deflasi pada Mei 2014. Inflasi yang terjadi di Kalimantan dipicu dari kenaikan harga bahan pokok dan tarif transportasi udara serta rumah sakit.
Inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang mencatat inflasi sebesar 1,07% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103.21. Lalu terendah terjadi di kota Singkawang sebesar -0,54% dengan IHK 103.26.
Baca Juga
Sementara itu, kota Pontianak mengalami laju inflasi 0,72% pada Mei 2014 dengan IHK 114,85. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat, Badar menuturkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran.
Advertisement
Menurut Badar, penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar -0,44%. Lalu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga -0,01%. Adapun kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,52%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12%.
Sedangkan kelompok sandang tercatat 0,16%, kelompok kesehatan 2,9%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tercatat 2,91%.
"Tingkat inflasi tahun kalender Mei 2014 sebesar 2,78%. Tingkat inflasi tahun ke tahun Mei 2013 ke Mei 2014 sebesar 8,73%," ujar Badar, seperti ditulis, Selasa (3/6/2014).
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2014 antara lain angkutan udara, tarif rumah sakit, daging ayam ras, tukang bukan mandor, ikan gembung, bubur, apel, ikan tongkol, beras dan sepeda motor.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit, sawi hijau, kacang panjang, buncis, cabai merah, ketimun, bayam, udang basah, dan sawi putih.
Ia menjelaskan, pada Mei 2014 dari 82 kota di Indonesia yang disurvei, tercatat 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 1,61% dengan IHK 105,12 dan terendah terjadi di Kupang sebesar 0,01% dengan IHK 103,43.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar -1,27% dengan IHK 105,29 dan terendah terjadi di Palembang sebesar -0,03% dengan IHK 103,14. (Raden AMP/Ahm)
Â