Liputan6.com, Jakarta - Visi misi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Hatta Rajasa dinilai tidak sesuai dengan realitas yang ada. Salah satunya taget penciptaan lapangan kerja dua juta per tahun melalui sektor padat larya
Analis senior Lin Che Wei mengatakan, pasangan tersebut menargetkan penyerapan tenaga kerja yang terlampau besar.
Sebab selama ini sektor padat karya seperti infrastruktur, pabrik tekstil, sepatu dan alas kaki dan pertanian hanya memberikan kontribusi yang kecil pada penciptaan lapangan kerja.
"Padahal kontribusi ini (infrastruktur, padat karya, teksti, sepatu dan alas kaki) kecil sekali," kata Lin Che Wei, dikantornya, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Ia menambahkan, visi misi meningkatkan lapangan kerja dengan menciptakan lahan pertanian baru pun sulit dilakukan. Pasalnya, saat ini lahan pertanian di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa terus mengalami penyusutan.
"Pertanian baru lahannya dari mana?, daerah pertanian di Jawa lahannya makin habis. Kita tidak akan mencapai dua juta lapangan kerja," ungkap dia.
Selain itu menurut dia, lahan pertanian Indonesia juga tidak terlalu banyak. Pasalnya porsi daratan Indonesia lebih sedikit dibanding lautannya.
"Amerika 95% daratan, bandingkan Australia jumlah penduduknya lebih kecil dari Indonesia tapi sebagian daratan," pungkas dia.
Seperti diketahui, pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Presiden Hatta Rajasa memiliki visi misi meningkatkan daya serap angkatan kerja menuju dua juta lapangan kerja per tahun, melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur, tekstil, sepatu dan alas kaki dan membuka pertanian baru.
Baca Juga
Kemudian menjadikan BUMN yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan keduakatan ekonomi. (Pew/Nrm)
Advertisement