Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengatakan kenaikan harga avtur berdampak pada produktivitas maskapai penerbangan.
Dirjen Angkutan Udara Kemenhub, Djoko Murdjatmodjo menerangkan, dampak kenaikan tersebut membuat maskapai penerbangan kini mencari langkah untuk melakukan efisiensi guna mengurangi membengkaknya pengeluaran.
Lebih lanjut, ia menyebut salah satunya adalah penutupan rute penerbangan. Namun, kata dia penutupan tersebut bukanlah penutupan yang permanen namun menggantinya dengan rute yang lebih memberikan keuntungan.
"Semua pasti melakukan efisiensi, kalau tidak ya jebol juga. Kalau penutupan rute jalan hampir mulai dijalankan, tutup di sini buka di mana. Itu efisiensi semua," kata dia Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Pihaknya menilai agar maskapai tidak mengalami kerugian yang membengkak, untuk tidak mempertahankan rute tersebut. Maskapai disarankan agar mencari rute lain yang lebih menguntungkan.
"Restrukturasi, yang terlalu parah jangan dipertahankan dipindah yang lumayan menguntungkan cari balance. Hampir semua menjalankan satunya melakukan cara restrukturasi, rute kurangi lalu nambah. Pertimbangan tidak hanya rugi. Kalau rugi prospeknya jelek ya cari lagi," kata dia.
Sementara itu, ia mengatakan hingga saat ini belum menerima laporan penutupan rute penerbangan. "Bukan pengurangan, penundaan mungkin. Belum terima laporan saya" ujar Djoko. (Amd/Ahm)