Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyatakan, kenaikan harga daging dan telur ayam beberapa hari terakhir merupakan hasil desain instansinya untuk menghindari kebangkrutan masal peternak.
Lutfi mengatakan, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan membatasi peredaran anak ayam umur 1 hari (Days Old Chick) sebesar 15% untuk menghindari kelebihan pasokan ayam. Pasalnya, dari kebutuhan ayam 40 juta ekor, pasokannya mencapai 46 juta.
"Setiap ayam yang dijual petani ruginya masif jadi ini siklus 3-5 tahun sekali. Kita tidak mau kejadian lagi seperti ini," kata Lutfi di Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Akibat pembatasan tersebut, memicu kenaikan harga daging dan telur ayam. Dia mengaku terpaksa melakukan ini untuk menghindari kebangkrutan bagi peternak.
Kenaikan harga daging dan telur ayam pun ikut menyumbang inflasi sebesar 0,6%.
Namun, dia meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi kenaikan harga ini, karena hanya berlaku sementara. (Pew/Nrm)
Advertisement