Sukses

Mendag Sebut Pelemahan Rupiah Siklus Akibat Impor Tinggi

Mendag Muhamad Lutfi meminta agar masyarakat tidak khawatir akan pelemahan rupiah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah hingga hampir mencapai Rp 12 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).

Menteri Perdagang (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan pelemahan ini sebagai sebuah siklus akibat dari kinerja impor Indonesia yang tinggi.

"Kita melihat bahwa memang ada beberapa indikasi, terutama dalam hal musiman, bahwa memang impor kita ini tinggi sekali," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).

Dia menjelaskan, pada periode April dan Mei, banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan tutup buku, mulai menetapkan reaksi, membuat perencanaan, melakukan pinjaman ke bank, sehingga impor bahan baku dan bahan penolong banyak dilakukan pada bulan-bulan tersebut.

"Jadi menurut hemat saya ini adalah siklus dan mudah-mudahan pada siklus yang kemudian dapat diperbaiki rupiah mestinya secara natural membaik," katanya.

Meski demikian, Lutfi meminta agar masyarakat tidak khawatir akan pelemahan rupiah ini.

"Pasti ada antisipasi (dari pemerintah) untuk kebijakan moneter harus ditanya ke BI dan Kementerian Keuangan. Tapi kalau secara perdagangan, kita melihat secara struktur perdagangan kita ini ekspor dan impornya menurut saya baik," tandas dia. (Dny/Nrm)