Liputan6.com, New York - Harga emas di pasar spot dan juga pasar berjangka AS mengalami penurunan tipis setelah Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) merilis data angka pengangguran.
Ditulis oleh Reuters pada Jumat (Sabtu pagi), harga emas spot turun 0,08 persen ke level USD 1.252,26 per troy ounce dari sebelumnya yang tercatat di level USD 1.246,5 per troy ounce.
Sedangkan harga emas berjangka di AS untuk pengiriman Agustus menetap di level USD 1.252,5 per troy ounce, harga tersebut turun sebesar 0,06 persen.
Departemen tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa angka pengangguran di AS berada di level 6,2 persen untuk bulan kemarin. Angka tersebut menunjukkan perbaikan dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pengumuman tersebut membuat nilai tukar dolar AS meningkat dan saham-saham di Bursa AS menghijau. Imbasnya, harga emas pun turun.
"Investor memaknai keluarnya data tersebut dengan menahan aksi beli ke emas," jelas Analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov.
Padahal sehari sebelumnya, kontrak emas untuk pengiriman Agustus naik cukup tingi yaitu mencapai USD 9 atau 0,72 persen menjadi USD 1.253,3 per troy ounce.
Kenaikan tersebut terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk memotong suku bunga acuan menjadi minus 0,1 persen dari sebelumnya yang berada di level 0 persen.
Draghi juga mengumumkan adanya sejumlah langkah pelonggaran moneter untuk mendorong pinjaman ke sektor riil. Setelah pengumuman Draghi, euro mulai tersandung terhadap dolar AS, dan emas naik sebagai hasilnya. (Gdn)
Data Pengangguran AS Bikin Harga Emas Turun
Harga emas berjangka di AS untuk pengiriman Agustus menetap di level USD 1.252,5 per troy ounce.
Advertisement