Sukses

Survei: 76% Investor Pikir Bekerja Cara Terbaik Habiskan Waktu

Sebesar 72% responden di Indonesia berharap untuk dapat terus bekerja di masa pensiun.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei terbaru Manulife berjuluk Manulife Investor Sentiment Index in Asia menyebutkan 72% responden di Indonesia berharap untuk dapat terus bekerja di masa pensiun. Angka ini berada di atas rata-rata Asia yang sebesar 60%.

Hal ini dibuktikan di mana sekitar 76% investor memandang bekerja tidak hanya sebagai cara untuk menjaga agar otak dan tubuh tetap sehat, tetapi cara terbaik untuk menghabiskan waktu.

"Mereka berharap agar bekerja di masa pensiun dapat memberikan kontribusi sekitar seperlima dari pendapatan mereka pada masa pensiun," ujar Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan di Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Dia menuturkan, meskipun para investor tersebut berharap dapat pensiun pada usia 60 tahun, atau 5 tahun di atas usia pensiun resmi yang berlaku di Indonesia yaitu pada usia 55 tahun, namun mereka masih ingin dapat bekerja pada masa pensiun selama 7 tahun lagi.

"Jadi usia pensiun sebenarnya itu menjadi 67 tahun. Ini 12 tahun lebih lama dibandingkan usia pensiun resmi yang berlaku saat ini. Ini angka kesenjangan terbesar yang terjadi di wilayah Asia," kata dia.

Dia menjelaskan, jika usia pensiun resmi di Indonesia naik maka hal tersebut sama seperti yang dilakukan negara-negara Asia lain. Seperti di Singapura, usia pensiun wajib naik menjadi 62 tahun dari sebelumnya 60 tahun pada 1999.

Hal yang sama juga dilakukan di Taiwan dimana usia pensiun naik dari 60 tahun menjadi 65 tahun pada 2008 lalu. Tahun lalu, Malaysia juga menaikkan usia pensiun warganya menjadi 60 tahun dari 55 tahun.

"Baru-baru ini, pada awal Mei, pemerintah Australia juga mengusulkan kenaikan usia pensiun dari 65 tahun menjadi 70 tahun," katanya.

Menurut Hasan, investor di Indonesia, sama seperti para investor di seluruh negara Asia lain yang secara umum memandang bekerja di masa pensiun sebagai hal yang positif.

Hasil survei ini didasarkan pada 500 wawancara online di delapan negara yaitu Hongkong, China, Taiwan, Jepang dan Singapura. Sementara di Malaysia dan Indonesia, survei dilakukan secara tatap muka.

Responden adalah investor kelas menengah hingga atas yang berusia 25 tahun ke atas yang menjadi pengambil keputusan utama dalam hal-hal keuangan di dalam rumah tangga dan sudah memiliki produk investasi. (Dny/Nrm)

Video Terkini