Sukses

Bulog Siap Operasi Pasar Komersial Jelang Puasa

Langkah ini didukung oleh pemerintah daerah supaya bisa menjaga stabilitas harga dan memutus mata rantai distribusi sampai ke konsumen.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog mengaku siap melakukan operasi pasar ke seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini didukung pemerintah daerah (pemda) supaya bisa menjaga stabilitas harga dan memutus mata rantai distribusi sampai ke tangan konsumen. 

Direktur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, operasi pasar merupakan bisnis lain Bulog, selain impor daging, dan lainnya. Dalam pelaksanaannya, Bulog menggandeng pemda seperti Pemda Jawa Timur. 
 
"Pemda minta kita melakukan operasi pasar komsersial di seluruh Kabupaten karena kalau tidak harganya mahal. Jadi sama pemda diberi subsidi transportasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (10/6/2014). 
 
Sutarto mengaku, operasi pasar komersial telah direalisasikan tahun lalu. Dan untuk tahun ini, sambungnya, Bulog telah melayangkan surat kepada seluruh Gubernur supaya bisa melakukan operasi pasar di seluruh provinsi. 
 
"Jadi ada beras, gula, dan daging yang akan kita sebar dalam operasi pasar. Sedangkan untuk daging, operasi pasar masih terbatas hanya untuk Jakarta, Banten, dan Jawa Barat," ujarnya. 
 
Lebih jauh dia menuturkan, Bulog akan menjual bahan pangan dengan harga terjangkau. Contohnya beras yang dibanderol 5 persen-10 persen di bawah harga pasar. 
 
"Gula juga ada batasannya Rp 11.300 per kilogram (kg) nggak boleh mematikan harga di dalam negeri. Itu harga dari Kementerian Perdagangan," jelasnya.  
 
Sutarto bilang, cara ini bertujuan untuk memutus mata rantai distribusi barang sehingga dapat menjaga stabilitas harga. 
 
"Dari Bulog kan langsung ke konsumen. Barangnya kita beli dari petani. Punya stok beras 1,93 juta ton dan 1,5 juta tonnya adalah pengadaan dalam negeri, gula 33 ribu ton dan stok daging 280 ton. Cukup untuk operasi pasar komersial," cetusnya.  
 
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung membenarkan bahwa Bulog akan menggelar operasi pasar komersial menjelang Ramadhan. "Supaya nggak terjadi lonjakan harga dengan konsep menyeimbangkan antara suplai dan permintaan," tandas dia. (Fik/Ndw)