Sukses

Jelang Pesta Bola Dunia, Harga Barang di Brasil Semakin Menggila

Siap-siap saja, para turis asing di Brasil akan disambut dengan harga barang hingga tarif menginap yang super mahal.

Liputan6.com, Rio De Janeiro - Detik-detik menjelang dimulainya Laga Bola Akbar 2014, para turis asing mulai membanjiri Brasil, negara yang didaulat menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut. Tapi siap-siap saja, para pengunjung negeri samba tersebut bakal disambut dengan harga barang hingga tiket yang super mahal.

Mengutip Huffington Post, Rabu (11/6/2014), tak seperti negara-negara di kawasan Amerika Latin di mana para turis dapat membayar menggunakan dolar AS dan euro, Brasil merupakan negara yang sangat mahal.

Harga-harga barang yang cukup membuat kepala pusing di Brasil biasa dikenal dengan sebutan `Brazil Cost`. Itu semua akibat kombinasi pajak dan tarif impor yang tinggi digabungkan dengan infrastruktur yang buruk.

Permintaan yang terus meningkat menjelang Piala Dunia secara alami menaikkan harga-harga barang di sana. Namun mengingat harga barang di Brasil berangkat dari level yang tinggi, para turis harus siap menggali dan menguras isi dompet jika berkunjung ke sana.

"Apapun yang Anda beli di Brasil akan jauh lebih mahal dari harga di AS dan Eropa, tapi kualitasnya kemungkinan justru lebih buruk," ungkap Profesor Administrasi Bisnis Getulio Vargas Foundation, Rafael Alcadipani.

Biaya menginap di sebagian kota sekitar stadion diprediksi naik lebih dari dua kali lipat saat turnamen berlangsung. TripAdvisor bahkan melaporkan, tarif menginap di Rio, Brasil minimal berada di kisaran US$ 445 atau Rp 5,3 juta per malam.

Sementara untuk makan, tiket dan pengeluaran lainnya, masing-masing turis harus menyiapkan uang sekitar US$ 682 atau Rp 8,05 juta per hari. Sementara di beberapa kota lain dekat stadion, kehidupan sehari-hari dapat menelan biaya Rp 6 juta hingga Rp 8 juta.

"Harga-harga dalam turnamen dunia ini mengejutkan. Mungkin satu-satunya yang bisa Anda beli di Brasil adalah bikini dan minuman khas Brasil serta sepasang Sandal," ungkap Gillian Santos, warga Brasil yang kini memilih tinggal di Belgia.

Para pakar ekonomi mengatakan, harga-harga akan terus meningkat saat pasokan barang tidak mampu memenuhi permintaan pengunjung dan warga sekitar. (Sis/Gdn)