Sukses

Produsen Bir Bintang Kaji Ekspor Minuman Beralkohol

Manajemen PT Multi Bintang Indonesia Tbk mendapatkan permintaan ekspor dari Australia, Korea, dan Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mulai mempertimbangkan untuk mengekspor produk minuman beralkoholnya. Hal ini seiring dengan makin banyaknya permintaan turis asing akan produk bir yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

"Kami pikir suatu saat bisa ekspor juga karena produk Multi Bintang itu terkenal. Banyak orang asing ingin menikmati produk ini di negerinya. Kami ingin nanti menambah produksinya agar nanti bisa ekspor," ujar Presiden Komisaris PT Multi Bintang Indonesia Cosmas Batubara di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2014).

Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mendapatkan permintaan untuk ekspor dari beberapa negara seperti Australia, Korea dan Jepang.

"Ada beberapa negara peminat. Jadi kalau itu (pembangunan pabrik baru di Mojokerto) berjalan dengan baik, semua akan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan luar negri," lanjutnya.

Sementara untuk pasar dalam negeri, Cosmas menyatakan, permintaan akan produk-produk Multi Bintang tumbuh rata-rata di atas 10% per tahun. "Permintaan pasar lebih dari 10%. Sering ada yang minta delivery sehingga gudang kami juga kosong. Kami berkeinginan memenuhi permintaan pasar yang berkembang dengan baik," jelas dia.

Menurut Cosmas, permintaan yang terus tumbuh tersebut karena kunjungan turis ke Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Terlebih lagi, perusahaan tersebut sudah berdiri sejak lama sehingga produk minuman alkohol Multi Bintang sudah dikenal oleh turis yang datang.

"Jadi daripada turis dan hotel beli dari luar, karena nanti mau ada free trade dengan ASEAN juga, kan sayang. Lebih bagus produksi dalam negeri. Kami juga kan pemain lama, hampir 80 tahun di Indonesia," kata Cosmas.

Selain itu, pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia juga menjadi salah satu pendorong terus meningkatnya pangsa pasar minuman beralkohol di Indonesia.

"Selain karena turis meningkat, pertumbuhan kota-kota di Indonesia juga pengaruhi, juga pertumbuhan penduduknya. Itu menyebabkan permintaan pasar meningkat," tandas dia. (Dny/Ahm)