Liputan6.com, Jakarta- Rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk yang sempat heboh beberapa bulan lalu, akhirnya dipertegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung atau CT. Dia memastikan bahwa rencana itu batal.
"Akuisisi Bank Mandiri terhadap BTN kita nyatakan tidak dilanjutkan," tegas CT usai Rakor BUMN di kantornya, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Dia beralasan, BTN merupakan bank khusus yang berdiri untuk menunjang kebutuhan rakyat terhadap perumahan. Bank ini memang menjadi andalan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan kredit perumahan.
"Nah sebaiknya bank khusus tidak (akuisisi dengan) bank umum. Tapi bank umum harusnya di-merger sama bank umum lain," ucapnya tanpa mau menjawab identitas perbankan umum itu.
Dalam waktu singkat di pemerintahan ini, kata dia, pihaknya dan Kementerian BUMN akan mengkaji kemungkinan merger tersebut dan merekomendasi ke pemerintahan yang akan datang.
"Kita nggak membicarakan bank satu dengan yang lain secara spesifik tapi yang dikaji adalah arsitektur perbankan secara nasional. Dalam hal ini perbankan BUMN dikaji satu sama lain termasuk bank-bank yang punya tugas khusus," kata CT.
Penggabungan ini, menurut dia, sangat penting direalisasikan mengingat Indonesia tak memiliki perbankan dengan aset yang sangat besar dan kuat untuk bersaing dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Bank terbesar kita, Mandiri nggak masuk 10 besar perbankan di ASEAN karena kalau kita nggak masuk, maka kita tidak terlibat dalam proses pembentukan kebijakan sebab yang diundang 10 top ten bank di ASEAN. Itu merugikan kita makanya itu kita perlu bank besar," tutur CT. (Fik/Ndw)
Batal Akuisisi BTN, Mandiri Didorong Gabung dengan Bank Umum
Kementerian BUMN akan merekomendasi rencana merger itu ke pemerintahan selanjutnya.
Advertisement