Sukses

Mentan Siapkan Strategi Hadapi Badai El Nino

Mentan memperkirakan badai kemarau El Nino yang akan masuk wilayah Indonesia masih dalam kapasitas ringan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengaku telah merancang langkah antisipasi untuk menghadapi badan kemarau El Nino.

Suswono memperkirakan badai kemarau El Nino yang akan masuk wilayah Indonesia masih dalam kapasitas ringan, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Kalau kita lihat ada indikasi kecenderungan masih El Nino ringan, sisi itu relatif tidak mengkhawatirkan," kata Suswono, usai menunaikan ibadah Shalat Jumat, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Meski ringan, dia mengaku tidak mau menyepelekan hal tersebut. Instansinya sudah menyusun langkah yang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyediakan sumber air terutama di wilayah rawan kekeringan.

"Untuk jaga- jaga maksimal. Koordinasi PU kemungkinan sumber air terutama, koordinasi potensi sumber air daerah mana yang potensial digunakan air tanah sungai atau sumber lain," paparnya.

Ia menuturkan, badai tersebut masuk wilayah Indonesia setelah Juli, dengan waktu rawan Agustus dan September.

Untuk menghindari kerugian, ia menyarankan kepada petani yang berada di wilayah rawan untuk tidak menanam komoditas yang memerlukan air banyak, tetapi menanam palawija yang lebih aman saat musim kemarau.

"Masa rawan tentu kita waspadai. Petani daerah potensi mengkhawatirkan lebih baik menanam palawija jauh lebih aman," pungkasnya.

Sebelumnya para analis dan pengusaha memprediksi Badai El Nino bisa membuat Indonesia meningkatkan volume impor beras hingga lebih dari dua kali lipat guna menjaga stablitas harga pangan domestik.

"Indonesia tampaknya akan meningkatkan volume impor berasnya. Menurut pengamatan saya, terjadi penurunan produksi di sana dan tak banyak langkah antisipasi untuk menanganinya," ungkap Ekonom Senior Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Dunia David Dawe.(Pew/Nrm)

Video Terkini