Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengundang investasi asing untuk turut memajukan perekonomian Indonesia dinilai positif. Hal itu menepis anggapan bahwa Prabowo Subianto anti dengan investor asing.
Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menilai undangan Prabowo kepada investor asing dilakukan untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
"Prabowo jelaskan konsep langkah-langkah mewujudkan ekonomi. Tak neolib dan tak anti pasar. Jadi gamblang tak nasionalisasi. Itu jawaban bagus," ujar Purbaya saat menjadi pembicara di acara 'Young on Vote Debat Capres Jilid 2' di kantor Liputan6.com, SCTV Tower, Jakarta, yang ditulis Senin (16/6/2014).
Dalam debat capres jilid II pada Minggu 15 Juni 2014 dengan tema pembangunan ekonomi dan kesejahteraan keluarga, Prabowo memaparkan mengenai ekonomi kerakyatan sebagai ekonomi jalan tengah berdasarkan pasal 33 Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Perekonomian Indonesia harus berasaskan kekeluargaan. Lalu sumber-sumber yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai pemerintah.
Ia menambahkan, pemerintah juga harus mempedulikan masyarakat bawah sehingga pemerintah juga harus turut tangan. Dengan pemerintah turun tangan jadi tidak membiarkan masyarakat bawah langsung bersaing dengan yang kuat.
"Ini membedakan dengan neolib. Kami dukung investasi asing tetapi tidak boleh mematikan rakyat," ujar Prabowo dalam debat Capres, Minggu (15/6/2014) malam.
Advertisement
Prabowo menambahkan, pihaknya akan memperkuat koperasi dan usaha kecil menengah untuk mendukung ekonimi Indonesia. Pihaknya juga menillai program ekonomi yang dijalankan pemerintah sekarang dengan kredit usaha rakyat (KUR) dan PNPM dapat menjadi contoh.
Selain itu, Prabowo menegaskan, investor asing boleh saja masuk ke Indonesia tetapi juga harus mementingkan kepentingan ekonomi Indonesia.
"Datang ke Indonesia bawa uang. Jangan datang pakai uang Indonesia," kata Prabowo.
Sementara itu, tim sukses Prabowo Hatta Harry Azhar Aziz menilai, untuk mewujudkan ekonomi sesuai pasal 33 UUD 1945, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama kerja sama. Kedua kompetisi. Ketiga saling tolong menolong.
"Oleh karena itu investor asing itu masuk dengan uang sendiri,dan dapat membangun pekerjaan untuk rakyat Indonesia," kata Harry.
Harry mengakui, Indonesia merupakan pasar bebas. Oleh karena itu dana investor asing akan terus masuk. Meski demikian pemerintah harus memperkuat daya saing dan mengefisienkan birokrasi. (Amh/Ndw)