Sukses

KCJ Kaji Pengenaan Tarif KRL Multi Trip Lebih Murah

Apa yang akan dilakukan KCJ ini setidaknya berdasarkan apa yang sudah diterapkan di beberapa negara maju di Asia.

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek sedang mengkaji sistem pengenaan tarif tiket KRL berbeda antara pembelian tiket single trip dengan multi trip.

Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo menjelaskan perbedaan pengenaan tarif ini nantinya sebagai bentuk konsekuensi dari masuknya layanan perbankan (e-money) untuk pembayaran sarana transportasi.

"Ini adalah strategi yang akan kita kembangkan ke depan kalau e-money masuk ke transportasi," ungkapnya saat ditemui di Stasiun Kota, Jakarta, Senin (16/6/2014).

Apa yang akan dilakukan KCJ ini setidaknya berdasarkan apa yang sudah diterapkan di beberapa negara maju di Asia yang memiliki sistem pelayanan KRL yang lebih maju seperti Singapura, Jepang dan Hongkong.

"Perbedaan harga multi trip dan single trip, di Singapura itu setiap 2 kilometer 90 sen kalau pakai yang multi trip, tapi kalau yang single trip bisa 1 dolar, Jepang begitu, Hongkong saya pikir juga begitu," tegasnya.

Sementara di kesempatan yang sama Direktur Micro dan Ritel Banking Bank Mandiri, Rico U Frans mengungkapkan dengan sudah pemakaian e-money perbankan sebagai salah satu alat pembayaran, maka pengenaan tarif berbeda tersebut menjadi lebih efisien.

Sebagai kalangan praktisi perbankan, Rico mengaku hal itu perlu dimulai dari pemerintah terutama dalam mengubah regulasi atau kebijakan terkait pengenaan tarif tersebut.

"Ini akan lebih realistis, efisien untuk para pengguna tapi juga efisien untuk operatornya. Jadi kalau memang bisa dirubah aturannya, kita berharap ya hal itu bisa dilaksanakan, selama ini kan harganya sama," papar Rico.

Sepertoi diketahui, hari ini ketiga Bank BUMN, Bank Mandiri, BRI dan BNI telah meluncurkan layanan penggunaan uang elektronik produk masing-masing bank untuk dapat digunakan dalam pembayaran pembelian tiket KRL. (Yas/Nrm)

Video Terkini