Liputan6.com, London - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). Para pimpinan negara ini pun didesak untuk mempertahankan suku bunga rendah dan menaikkan upah minimum untuk memperkuat pemulihan ekonomi negaranya.
Melansir laman BBC, Selasa (17/6/2014), lembaga ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS hanya mencapai 2% tahun ini, turun dari proyeksi April yang sebesar 2,8%, di mana "musim dingin" menyebabkan pertumbuhan melemah di kuartal I-2014.
Namun IMF mengharapkan pertumbuhan ekonomi AS bisa mencapai 3% pada tahun 2015. Lembaga ini mengatakan AS harus meningkatkan upah minimum untuk membantu mengatasi tingkat kemiskinan sebesar 15%.
"Mengingat tingkatannya masih rendah saat ini (dibandingkan dengan sejarah upah di AS dan standar internasional), upah minimum harus meningkat," kata IMF dalam penilaian tahunan ekonomi AS.
Dikatakan kenaikan upah minimum akan meningkatkan pendapatan bagi jutaan pekerja miskin dan membantu untuk menciptakan peningkatan yang berarti pada laba setelah pajak untuk rumah tangga.
IMF mengatakan langkah itu diharapkan mencapai full employment pada akhir 2017, hingga meredam tekanan inflasi.
Dikatakan ini berarti suku bunga bisa tetap rendah selama pertengahan tahun 2015, ketika pasar mengharapkan kenaikan.
"Dengan prospek pertumbuhan yang lebih baik, AS Harus melihat kemajuan yang mantap dalam penciptaan lapangan kerja. Namun, pengangguran diperkirakan menurun secara perlahan," katanya menambahkan. (Nrm)
IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi AS
AS didesak untuk mempertahankan suku bunga rendah dan menaikkan upah minimum untuk memperkuat pemulihan ekonomi negaranya.
Advertisement