Liputan6.com, Jakarta - Debat calon presiden (capres) yang berlangsung pada Minggu (15/6/2014) kemarin memberikan pekerjaan tambahan bagi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung.
Ceritanya, setelah debat tersebut berlangsung, Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono bertanya kepada Chairul Tanjung.
"Pak Presiden bertanya, angkanya berapa kok bisa disampaikan sebesar itu, mungkin perlu ditanya ke Pak Hatta," katanya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusma, Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Sekedar mengingatkan, pada debat minggu kemarin, capres Prabowo Subianto menyatakan pada September 2013 lalu ia mendapat informasi dari petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa kebocoran anggaran pemerintah mencapai Rp 7.200 triliun.
"Dalam hitungan tim kami mencapai Rp 1.000 triliun," kata Prabowo. Besarnya angka kebocoran tersebut tentu saja membuat banyak pihak bertanya-tanya termasuk Presiden SBY.
Secara pribadi, menurut Chairul Tanjung, angka yang disampaikan Prabowo tersebut tidak masuk akal. Ia menilai apa yang disampaikan Prabowo tersebut bukan kebocoran anggaran tetapi lebih kepada potensi kerugian negara apabila tidak ada tindakan dari pemerintah untuk menjaga kedaulatan sumber daya alam Indonesia.
Baca Juga
"Saya rasa hal itu tidak benar, yang benar mungkin potensi seandainya tidak dilakukan banyak langkah oleh pemerintah," jelasnya.
Meski begitu, menko menjelaskan bahwa pengamanan sumber daya Indonesia terhadap potensi kerugian tersebut sudah dilakukan secara baik dan maksimal, sehingga tidak ada kerugian negara hingga sebegitu besarnya.
"Kami tahu, apalagi posisi seperti ini, pengawasan sudah luar biasa, ada KPK, BPK, BPKP, kepolisian, semua sudah dilakukan seperti itu, jadi menurut saya mungkin agak terlalu berlebihan," pungkas dia. (Yas/Gdn)
Advertisement