Liputan6.com, Jakarta - Kekesalan para penumpang Tigerair Mandala tumpah ruah ketika melihat kenyataan bahwa harapan untuk pengembalian (refund) maupun pengalihan penerbangan sangat tipis. Pasalnya, tak ada satupun manajemen yang memberikan kepastian mengenai ganti rugi kepada penumpang.
"Jangan jualan tiket kalau tidak mampu bawa kita terbang. Itu kan namanya menipu," cetus salah seorang penumpang Mandala Airlines, Khoe Fu Tjen (44) saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta seperti ditulis Jumat (20/6/2014).
Lebih jauh dia mengatakan, pihaknya baru memperoleh pemberitahuan tutup pada malam setelah pengumuman. Bahkan lanjut Tjen, ada beberapa penumpang yang tak memperoleh pemberitahuan via surat elektronik (email) itu.
"Baru diberi pemberitahuan tadi malam, ya kita blank semua. Langsung telepon tidak bisa, didatangi tidak ada lagi. Karyawan tidak ada. Malamnya saja mereka masih buka promo, kan kasihan yang beli tiket ," jelas dia.
Sedangkan penumpang lain Tjauwkhiun (40) mempertanyakan penutupan kantor perwakilan maupun kantor pusat, padahal pemberhentian operasi baru 1 Juli 2014.
"Harusnya kan kalau tutup 1 Juli, kantor masih buka dong. Ini emang tidak niat saja. Cuma meninggalkan sekuriti, nah sekuriti bilang mungkin besok mereka tidak ada lagi. Kita bisa tempeleng," kata Tjauwkhiun yang harus menderita kerugian sekitar Rp 22 juta itu.
Saat dikonfirmasi, M Thoriq Husein, Senior Communication Executive PT Tigerair Mandala menjamin perusahaan akan sepenuhnya mengembalikan tiket (refund) para calon penumpangnya.
Namun dia mengaku, hingga saat ini hal tersebut baru bisa dilakukan para calon penumpang dengan menghubungi call center yang sudah disiapkan perusahaan. Perusahaan dikatakan tidak akan melayani permintaan refund tiket tersebut di kantor pusat Tigerair Mandala yang terletak di Bandara Soekarno-Hatta.
Advertisement
"Kami minta masyarakat sabar karena kami pasti memberikan refund tersebut. Coba terus telepon call center, di mana kalau untuk penerbangan internasional akan dipindah ke Tiger Air Singapura, jika tempat duduk tersedia," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, proses refund memang memerlukan waktu. Sebab proses tersebut melibatkan banyak pihak seperti agen perjalanan maupun perbankan.
Dia pun meminta masyarakat kembali bersabar dan memberikan waktu manajemen untuk menyelesaikan hal tersebut. Apalagi proses pengembalian tiket dikatakan masih berlangsung lama hingga sebulan ke depan.
Mandala Airlines secara resmi sudah tidak akan berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2014. Keputusan diambil oleh Dewan Mandala merupakan keputusan yang sangat berat. Dewan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain kondisi pasar yang sedang turun, serta meningkatnya biaya operasional akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam.
“Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai dua puluh persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan”, kata Ketua Dewan Komisaris Mandala Jusman Syafii Djamal. (Fik/Ndw)