Liputan6.com, Jakarta - Debat calon presiden (capres) yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari Minggu lalu dengan tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial banyak mendulang komentar. Salah satu yang berkomentar adalah Mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi, Erman Suparno.
Menurut Erman, visi misi capres Nomor Urut 1 Prabowo Subianto terlalu makro dan masih sebatas konsep. "Saya agak pesimis dengan program Pak Prabowo. Saya mengamatinya, ia hanya berbicara secara makro hanya konsep, bagaiman realisasinya," katanya dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Sedangkan untuk visi misi Capres Nomor Urut 2 Joko Widodo (Jokowi), menurutnya lebih realistis terutama untuk program peningkatan ekonomi kreatif. Menurutnya, dalam visi Jokowi sudah terlihat aksi yang riil mengenai pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Saya melihanya bukan berdasarkan like and dislike, saya melihat berdasarkan pemikirannya," lanjutnya.
Erman mengungkapkan, saat ini kinerja Jokowi sudah terlihat dengan adanya pembangunan infrastruktur di Jakarta. "Dalam pembangunan itu terkait dengan masalah fisik, yang ada sudah jelas sekarang yang ditunggu rakyat bagaimana implementasinya," paparnya.
Ia melanjutkan, untuk program 100 hari pertama, presiden terpilih harus mengoptimalisasi kebijakan yang sudah dibuat oleh presiden sebelumnya.
Selain itu, pemimpin terpilih harus fokus pada bidang perekonomian karena ekonomi merupakan tulang punggung stabilitas sosial dan politik.
"Fokus pada ekonomi, karena menjadi garda depan untuk stabilitas sosial, politik dan penegakan hukum ada dalam aspek ekonomi,” pungkasnya. (Pew/Gdn)
Visi Peningkatan Ekonomi Kreatif Jokowi Cukup Realistis
Untuk program 100 hari pertama, presiden terpilih harus mengoptimalisasi kebijakan yang sudah dibuat oleh presiden sebelumnya.
Advertisement