Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperkirakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) akan disesaki ratusan investor. Investor tergiur untuk membangun pabrik hilirisasi berbasis kelapa sawit pada 10 tahun mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung alias CT mengungkapkan, saat ini baru ada satu investor di KEK Sei Mangkei, yakni PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI).
"Sekarang kan ada Unilever dan PT Perkebunan Nusantara III sebagai pengelola SEI Mangkei," ujar Chairul saat ditemui usai kunjungan ke KEK Sei Mangkei, Simalungun, Sumut, Jumat (20/6/2014).
Dengan total luas lahan 2.002 hektare (ha) untuk SEI Mangkei, kata CT, seluas 1.600 ha digunakan untuk kawasan industri baik kelapa sawit, oleochemical, karet, fatty acid dan lainnya.
"Jika diasumsikan satu perusahaan memakai lahan 10 ha, berarti ada 160 pabrik akan ada di kawasan ini. Itu diperkirakan dalam 10 tahun lagi. Dan bisa dibayangkan berapa banyak tenaga kerja yang terserap," tambah dia.
Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan PT PN III, Nur Hidayat mengaku saat ini ada beberapa perusahaan yang tertarik masuk ke KEK Sei Mangkei. Investor tersebut tengah menggarap studi kelayakan (feasibility study/FS) pembangunan pabrik.
"Sudah ada pabrik pupuk, Simitsu Power Plant yang akan mendirikan pembangkit listrik berkapasitas kecil dari bio massa kelapa sawit, serta Energi Resources dari Singapura untuk membangun pabrik oleochemical hilirisasi karet. Semuanya lagi FS," tandasnya. (Fik/Ahm)
160 Pabrik Bakal Berdiri di Kawasan Industri Sei Mangkei
Saat ini ada sejumlah investor yang tengah menggarap studi kelayakan pembangunan pabrik di kawasan industri Sei Mangkei.
Advertisement