Sukses

Jokowi: Kirim Kontainer Lebih Mahal ke Eropa Ketimbang Papua

"Tol laut ini bukan membuat jalan tol beraspal di atas laut," ujar calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Reporter: Pebrianto Wicaksono, Septian Deny

Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) meluruskan soal pembangunan jalan tol laut dalam acara dialog Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bersama capres dan cawapres. Pihaknya akan melakukan pembenahan transportasi di laut untuk menekan biaya operasional dan logistik.

"Tol laut ini bukan membuat jalan tol aspal di atas laut. Akan tetapi mondar mandir kapal dari ujung barat ke ujung timur. Fakta di lapangan ongkos transporasi mahal bisa 700 ribu, 900 ribu ribu, satu juta. Kita Rp 50 ribu-RP 60 ribu," ujar Jokowi, saat acara Dialog Kadin bersama capres dan cawapres, Jumat (20/6/2014).

Oleh karena itu, Jokowi menekankan pembangunan deep sea port untuk menekan biaya operasional itu. Dengan pembangunan pelabuhan ini maka kapal-kapal besar diharapkan dapat merapat terutama di kota-kota besar. "Di Belawan, Tanjung Perak, Sorong harus ada deep sea port," tutur Jokowi.

Selain pembenahan infrastruktur pelabuhan, Jokowi mengungkapkan jalur ganda kereta api juga menjadi penting dalam infrastruktur. Dengan jalur ganda kereta api ini dapat mendorong biaya logistik menjadi lebih murah. "Saya kirim kontainer ke Eropa, tetapi ini yang lebih mahal biayanya ke Papua. Ini ada yang keliru," kata Jokowi.

Ia mengungkapkan, swasta perlu diberi kesempatan untuk membangun infrastruktur. Apalagi dunia usaha juga siap untuk membantu pembangunan infrastruktur itu. Peran swasta diperlukan untuk membangun infrastruktur dan jalur ganda kereta api mengingat keterbatasan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Meski demikian, memang perizinan dan peraturan menjadi salah satu hal penting untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur. "Perizinan dan regulasi itu yang harus diselesaikan. Dipotong kuncinya di situ," tutur Jokowi. (Pew/Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.