Liputan6.com, Jakarta Niat perusahaan teknologi informasi raksasa asal Taiwan, Samsung untuk membangun pabrik ponsel di Indonesia masih terbuka lebar. Pemerintah akan setia menunggu kedatangan bos Samsung untuk melakukan kunjungan ke Tanah Air dalam waktu dekat.
Hal ini diakui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) saat ditemui di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Dia mengaku, pihak Samsung Indonesia sedang terbang ke Negeri Gingseng untuk menemui petinggi Samsung Korea.
"Pihak Samsung Indonesia tengah pergi ke Korea dan mereka merencanakan membawa pimpinannya ke Indonesia. Kita tunggu saja dan saya juga menunggu," tutur dia, seperti ditulis Sabtu (21/6/2014).
Apabila bisa bertatap muka langsung dengan pemimpin Samsung Korea, kata CT, pihaknya akan membuka pintu perundingan atau negosiasi terkait investasi di Indonesia.
"Mudah-mudahan kita bisa berunding. Tapi yang kita tawarkan belum tahu, jangan berandai-andai dulu," terangnya.
Â
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengaku, pihaknya telah bertemu dengan bos Samsung Korea belum lama ini. Dalam pertemuan itu menegaskan bahwa Samsung berpindah investasi ke Vietnam.
"Kasih tahu Samsung, ini jawaban saya resmi. Sekitar 6-8 bulan lalu, saya ketemu orang nomor satu di Samsung. Tapi di ujung pembicaraan, dia memutuskan untuk investasi di Vietnam. Jadi sekarang sudah selesai," ucapnya.
Apabila Samsung berniat kembali investasi di Indonesia, tambah Hidayat, pemerintah akan mendiskusikan soal permintaan insentif dari mereka. Pasalnya, Indonesia membutuhkan investasi dari Samsung.
"Kalau berubah, mungkin kita bisa bicarakan (insentif) karena kita membutuhkan investasi mereka," ucapnya.
Salah satu insentif yang diusulkan Samsung adalah tax holiday. Namun Hidayat mengaku, kebijakan revisi tax holiday dari nilai investasi Rp 1 triliun menjadi Rp 500 miliar belum dapat terealisasi.
Padahal saat itu, tujuan kebijakan ini untuk memberi peluang ke perusahaan menengah dan besar masuk menanamkan modal di Indonesia. (Fik/Nrm)