Sukses

Satu Generator PLTD Mati, Raja Ampat Alami Pemadaman

PLTD Waisai dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2005.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, bakal menghabiskan malam tanpa sinar lampu. Pasalnya, salah satu generator Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang memasok listrik ke kabupaten tersebut tidak beroperasi.

Sekretaris Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Yunus Burdam mengatakan, saat ini seluruh listrik yang mengaliri Kabupaten Raja Ampat dipasok dari PLTD Waisai yang mempunyai kapasitas 2.500 Kilo Volt amper (KVa).

Namun karena salah satu unit generator PLTD tersebut mati, membuat pasokan listrik ke Raja Ampat berkurang. Seharusnya pasokan tersebut mencukupi beban puncak yang mencapai 1.900 KVA. "kini tidak lagi mencukupi, maka terjadilah pemadaman,"  kata Yunus, seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/6/2014).

Ia melanjutkan, PLTD Waisai dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2005. Seiring bertambahnya kebutuhan listrik di kabupaten tersebut, saat ini PLTD Waisai tidak bisa mencukupi kebutuhan 1.921 pelanggan.

Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah mengoptimalkan sumber-sumber energi alternatif yang ada, seperti matahari dan air, namun ternyata belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Raja Ampat, sehingga masih rutin dilakukan pemadaman.

Untuk mengatasinya, Pemerintah Pusat berupaya untuk meningkatkan elektrifikasi Papua Barat dengan membantu meningkatkan penyediaan energi menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara  (APBN), APBD, Dana Alokasi Khusus Bidang Listrik Pedesaan dan dana hibah negara donor.

Dana Alokasi Khusus Bidang Listrik Pedesaan, dimanfaatkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dan Tersebar, seperti yang terdapat di 22 Kampung dengan total 797 PLTS tersebar dan satu unit PLTS Terpusat di Distrik Batanta  di Kabupaten Raja Ampat.

Tahun ini, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengalokasikan dana APBN Rp 2,3 triliun untuk melaksanakan program listrik desa (Lisdes) di seluruh wilayah Indonesia yang sebagian di antaranya dialokasikan untuk Provinsi Papua Barat.

Di Kabupaten Raja Ampat Program listrik desa telah dilaksanakan di Distrik Waigeo Selatan, Misol Utara, Selawati Tengah dan Waigeo Utara. (Pew/Gdn)

Video Terkini