Sukses

Kedua Capres Sepakat Lanjutkan Program Raskin

Program beras untuk rakyat miskin dinilai memberikan dampak bagus untuk masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Tim sukses dua calon presiden (capres)Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) menyatakan komitmennya untuk lanjutkan sejumlah program pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih diinginkan dan disukai rakyat, seperti program pengadaan beras untuk rakyat miskin (raskin).

Tim Ekonomi pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Arif Budimanta, mengatakan program yang berdampak baik bagi rakyat seperti raskin, merupakan program yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

"Program-program yang memiliki dampak bagus bagi rakyat, seperti Raskin, itu sebuah harga mati untuk menjawab dan menjaga daya beli masyarakat," kata Arif, Jakarta, yang ditulis Selasa (24/6/2014).

Kendati demikian kata Arif, pihaknya akan memperbaiki program Raskin, antara lain meningkatkan kualitas beras, menjaga harga yang terjangkau oleh rakyat miskin, dan penyalurannya tepat waktu serta sasaran.

"Kekurangan-kekurangan itu yang akan diperbaiki pasangan Jokowi-JK jika mendapat amanah rakyat untuk memimpin negeri ini 5 tahun ke depan demi kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar dia.

Menurut dia, harga tebus raskin oleh rumah tangga sasaran (RTS) mestinya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Intinya, kata Arief, Jokowi-JK akan memperbaiki berbagai hal terkait raskin berdasarkan hasil kajian pemerintah dan sesuai dengan rekomendasi serta temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jadi tinggal perbaiki saja apa kekurangannya. Prinsipnya, jangan sampai rakyat jadi susah. Tujuannya kan menjadikan rakyat lebih sejahtera," tandasnya.

Arif menambahkan, bicara raskin tidak hanya bicara serapan beras, namun juga harus menjaga pasokannya dari hasil produksi dalam negeri. Selama ini pengadaannya antara lain dengan cara impor.

"Ke depan harus bisa semaksimal mungkin dipenuhi dari produksi dalam negeri. Makanya Pak Jokowi-JK berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian. Jadi subsidi bukan hanya diberikan kepada rakyat, kepada konsumen secara keseluruhan, tapi juga produsennya," papar Arief.

Sedangkan tim ekonomi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Didiek J Rachbin mengatakan pihaknya juga memiliki komitmen yang sama untuk melanjutkan program raskin. Pasalnya, masyarakat Indonesia ini ada yang maju dan ada yang masih tertinggal.

"Yang super maju itu dipersilakan untuk mengembangkan daya saing di internasional, investasi global dan kerja sama level dunia. Tapi yang miskin tetap harus diperhatikan," ucap Didik dihubungi terpisah.

Saat mendapat dukungan dari Fraksi Demokrat, Prabowo menyatakan kesiapannya melanjutkan berbagai program pemerintahan presiden SBY yang dibutuhkan dan disukai rakyat.

"Sebagai amanah ungkapan, harapan, dan dorongan semangat untuk meneruskan pembangunan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat, saya berharap bisa meneruskan program-program beliau (SBY) jika mendapat mandat dari seluruh rakyat Indonesia pada 9 juli nanti," ujar Prabowo baru-baru ini.

Komitmen itu akan terwujud dari program penambahan dua juta hektare lahan untuk menambah pasokan pangan di dalam negeri. Lahan baru itu dipakai untuk menanam berbagai jenis pangan dengan sistem tumpang sari. Program ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi 12 juta tenaga kerja. (Edo/Ahm)