Sukses

Chairul Tanjung Ogah Ketemu Bos Samsung Indonesia

"Kalau pimpinan Samsung Indonesia tidak usah ketemu saya. You bawa bos you dari Korea ketemu saya," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung masih menunggu investasi dari perusahaan teknologi raksasa asal Korea, Samsung. Namun pihaknya berharap niat menanamkan modal di Indonesia bisa disampaikan langsung oleh bos Samsung Korea.

"Kalau pimpinan Samsung Indonesia nggak usah ketemu saya. You bawa bos you dari Korea ketemu saya," tegas dia usai Rakor Persiapan Lebaran di kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

Menurut Pria yang akrab disapa CT ini, pihaknya belum menjadwalkan agenda pertemuan dengan pimpinan tertinggi dari Samsung di Indonesia.

"Belum ada, saya belum terima permintaan waktu dari pihak Samsung. Tapi saya dengar pimpinan Samsung Indonesia sedang ke Korea dan meminta bosnya di Korea untuk datang ke Indonesia demi persiapan investasinya," terangnya.

Apabila bisa bertatap muka langsung dengan pemimpin Samsung Korea, kata CT, pihaknya akan membuka pintu perundingan atau negosiasi terkait investasi di Indonesia.

"Mudah-mudahan kita bisa berunding. Tapi yang kita tawarkan belum tahu, jangan berandai-andai dulu," terangnya.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengaku, pihaknya telah bertemu dengan bos Samsung Korea belum lama ini. Dalam pertemuan itu menegaskan bahwa Samsung berpindah investasi ke Vietnam.

"Kasih tahu Samsung, ini jawaban saya resmi. Sekitar 6-8 bulan lalu, saya ketemu orang nomor satu di Samsung. Tapi di ujung pembicaraan, dia memutuskan untuk investasi di Vietnam. Jadi sekarang sudah selesai," ucapnya.

Apabila Samsung berniat kembali investasi di Indonesia, tambah Hidayat, pemerintah akan mendiskusikan soal permintaan insentif dari mereka. Pasalnya, Indonesia membutuhkan investasi dari Samsung.

"Kalau berubah, mungkin kita bisa bicarakan (insentif) karena kita membutuhkan investasi mereka," ucapnya.

Salah satu insentif yang diusulkan Samsung adalah tax holiday. Namun Hidayat mengaku, kebijakan revisi tax holiday dari nilai investasi Rp 1 triliun menjadi Rp 500 miliar belum dapat terealisasi.

Padahal saat itu, tujuan kebijakan ini untuk memberi peluang ke perusahaan menengah dan besar masuk menanamkan modal di Indonesia.

Sebelumnya, Samsung Korea berniat investasi di Indonesia dengan membangun pabrik ponsel. Namun perusahaan dari negeri Ginseng ini meminta insentif berupa tax holiday hingga lebih dari 10 tahun kepada pemerintah. (Fik/Ndw)

Video Terkini