Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah serius mengembangkan pemanfaatan gas bumi untuk transportasi. Hal tersebut terlihat dari penambahan fasilitas penyaluran gas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Kepala Sub Direktorat Pengangkutan Hilir Migas Ditjen Migas, Isnaini mengatakan hingga 2014, ditargetkan jumlah SPBG dapat mencapai 71 unit dan SPBG mobil MRU 13 unit.
"Untuk tahun 2014 ini, pemerintah dengan dana APBN akan membangun 10 SPBG dan 4 MRU di Jabodetabek dan 4 SPBG di Semarang. Selain itu, di Jawa Barat akan dibangun mini LNG plant dan  stasiun LCNG," kata Isnaini, seperti dikutip dari Situs Resmi Ditjen Migas, di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Insnaini menuturkan PT Pertamina akan membangun memakai dana swasta, diantaranya 10 SPBG dan 3 MRU yang seluruhnya berlokasi di Jabodetabek. Sedangkan PT PGN akan membangun  6 SPBG di Jabodetabek, 2 SPBG di Jawa Timur dan 1 SPBG di Riau.
Tambahan volume gas yang diperlukan menyusul dibangunnya SPBG dan MRU tersebut sekitar 7,5 MMSCFD untuk PT PGN dan 5,68 MMSCFD untuk PT Pertamina.
Hingga tahun 2013, telah berhasil dibangun 32 SPBG dan 6 MRU. Program konversi BBM ke bahan bakar gas merupakan program yang dicanangkan pemerintah untuk menekan konsumsi BBM yang dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai gambaran, konsumsi BBM bersubsidi di Indonesia tahun 2011 mencapai 41,7 juta KL, tahun 2012 mencapai 45 juta KL dan tahun 2013 mencapai 46, 25 juta KL.
Untuk tahun 2014, dalam RAPBN-P 2014 volume BBM bersubsidi ditetapkan sebesar 46 juta KL atau turun 2 juta KL dari APBN 2014. (Pew/Nrm)