Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Mandala Airlines yang kini mengusung merek dagang Tigerair Mandala harus bertekuk lutut kedua kalinya untuk tak lagi menerbangi langit Indonesia.
Ini usai maskapai yang lahir sejak tahun 1969 ini mengumumkan untuk menghentikan operasionalnya terhitung 1 Juli 2014.
Baca Juga
Presiden Direktur Tigerair Mandala, Paul Rombeek memohon permintaan maaf kepada penumpang yang terkena dampak penghentian operasional Tigerair Mandala.
Advertisement
“Kami memohon maaf kepada penumpang atas ketidaknyamanan ini. Namun kami memastikan bahwa Tigerair Group berkomitmen untuk membantu seluruh penumpang yang terkena dampak," kata Paul Rombeek, Presiden Direktur Tigerair Mandala dalam keterangannya.
Keputusan menutup operasi tahun ini diambil dewan direksi Mandala dengan mempertimbangkan sejumlah faktor mulai dari kondisi pasar dan peningkatan biaya operasional akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam.
Penutupan operasional Mandala terbilang sangat disayangkan, mengingat euforia masyarakat memakai transportasi udara sudah mulai tumbuh kurun 10 tahun terakhir.
Itu mungkin juga bisa dilihat dari masuknya investor asing ke dalam tubuh mandala, yakni maskalai Tiger Airways. Perusahaan ini bersama pengusaha nasional Sandiaga Uno menjadi pemilik Tigerair Mandala.
Namun, kekuatan asing dan kucuran dana pengusaha nasional tajir tak mampu membendung kepak sayap Mandala jatuh ke tanah.
Tengok, Infografis perjalana kepak sayap Mandala Airlines sejak lahir hampir 50 tahun lalu, Kamis (26/6/2014): (Tim Infografis Liputan6.com)