Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan harga daging ayam dan telur disebut Kementerian Perdagangan masih dalam batas wajar. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga daging ayam jelang Lebaran 2014.
Namun, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan harga daging ayam dan telur baru turun pada pekan kedua Ramadan.
"Yang tidak flat itu telur ayam dan daging ayam, kita saat ini mengalami kenaikan sampai nanti satu minggu bulan pertama puasa, baru nanti 2-3 hari kemudian akan turun kembali, kemudian akan naik lagi satu minggu sebelum Idul Fitri," ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Achmad Suryana di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Suryana menjelaskan kenaikan harga daging ayam belakangan adalah bentuk dari bentuk kondisi balik para pedagang daging ayam setelah sebelumnya harga daging ayam berada di harga yang cukup rendah.
Pada saat lebaran diperkirakan Suryana harga daging ayam hanya akan mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari harga sebelum ada kenaikan.
"Kalau harga telur ayam di tingkat peternak saat ini cenderung turun dan diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan puasa," jelasnya.
Namun begitu tidak seperti harga daging sapi. Suryana menjelaskan untuk harga daging sapi diperkirakan akan lebih stabil mengingat daging sapi memiliki kebijakan impor dari pemerintah.
"Kalau harga daging sapi akan lebih stabil, kalau rata-rata saat ini Rp 95 ribu per kilogram, nanti paling ada kenaikan sekitar Rp 96 ribu-Rp 97 ribu, karena kita imbangi impor sapi bakalan beberapa waktu lalu," jelas dia. (Yas/Nrm)
Harga Daging Ayam dan Telur Diprediksi Turun Pekan Kedua Ramadan
Kenaikan harga daging ayam belakangan adalah bentuk kondisi terbalik.
Advertisement