Liputan6.com, Jayapura - PT PLN wilayah Papua dan Papua Barat menambah mesin pembangkit berkapasitas 7 megawatt (Mw) dengan cadangan mesin berkapasitas 1 Mw untuk menambah pasokan energi di wilayah ini.
Ini menyusul kenaikan pemakaian listrik di Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan juga Kabupaten Jayapura sekitar 10 persen.
Baca Juga
Manajer bidang teknik PT PLN setempat, Edison Rajagukguk mengatakan mesin pembangkit yang didatangkan dari Jakarta dengan menggunakan 8 kontainer, saat ini berada di Perairan Maluku dan dijadwalkan 2-3 hari tiba di Jayapura.
Advertisement
“Pemasangan mesin ini diperkirakan akan berlangsung 5-7 hari. Dengan bertambahnya kapasitas mesin, kami berharap pemadaman listrik akan berkurang di Jayapura dan sekitarnya,” kata dia dalam keterangannya di Jayapura, Kamis (26/6/2014).
Lanjut Edison, saat ini ada beberapa mesin berkapasitas 5 megawatt yang sedang direhabilitasi, namun PT PLN wilayah Papua dan Papua Barat juga mendapatkan relokasi mesin berkapasitas 2x3 megawatt dari Denpasar, Bali.
“Pemeliharaan jaringan terus kami lakukan, salah satunya dengan perambasan pohon yang menghalangi kabel listrik. Secara rutin kami juga merawat travo dan gardu listrik di sekitar tempat tinggal warga. Namun kendala di lapangan sering kami jumpai, biasanya adalah larangan untuk perambasan pohon oleh warga setempat,” pungkasnya.
Sepanjang tahun PT PLN wilayah Papua mengklaim sejak 2013, beban pembangkit listrik khususnya di Jayapura khususnya mencapai 58 megawatt.
Selama satu tahun pertumbuhan PLN di Papua, khususnya di Kota Jayapura naik menjadi 10-12 persen, sehingga rata-rata kenaikan mencapai 64 megawatt.
Pihaknya berharap PLTU Holtekamp dapat beroperasi bulan ini, sehingga penggunaan bahan bakar minyak untuk diesel bisa dihemat. (Katharina Janur/Nrm)