Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, uang kartal (uang kertas dan uang logam) yang beredar di masyarakat sampai 23 Juni kemarin mencapai Rp 453,1 triliun. Sebagian besar uang kartal tersebut dipegang oleh masyarakat.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan menjelaskan, dari jumlah tersebut, uang yang dipegang masyarakat mencapai 85 persen atau sebesar Rp 385,2 triliun.
"Sedangkan sisanya sebesar Rp 67,9 triliun atau 15 persen berada di brankas industri perbankan di Indonesia," tuturnya di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Lambok melanjutkan, jumlah uang kartal yang beredar di masyarakat akan bertambah tinggi menjelang Ramadan.
"Memperhatikan realisasi tahun-tahun sebelumnya, pada Idul Fitri tahun ini diperkirakan uang kartal yang beredar akan mencapai Rp 580,3 triliun," jelasnya.
Jumlah tersebut meningkat 14,5 persen jika dibanding dengan realisasi uang beredar di masyarakat pada Ramadan tahun lalu yang tercatat Rp 506,6 triliun.
Untuk mencukupi kebutuhan uang kartal di masyarakat, BI telah menyiapkan tambahan uang kartal sebesar Rp 118,5 triliun dengan rincian pecahan besar atau pecahan di atas Rp 20 ribu sebesar Rp 108,8 triliun dan pecahan kecil atau pecahan di bawah Rp 10 ribu sebesar Rp 9,6 triliun.
Lambok melanjutkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, BI juga akan menyiapkan layanan penukaran uang yang dipusatkan di lapangan IRTI Monas. "Dalam layanan ini kami bekerja sama dengan 13 bank," ungkapnya. (Gdn/Nrm)