Sukses

Kasus Pembiayaan Ilegal di China Bikin Harga emas Turun

Kontrak emas untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Mercantile Exchange turun US$ 5,60.

Liputan6.com, New York - Harga emas berjangka mengalami penurunan setelah muncul berita mengenai kasus pembiayaan emas ilegal di China.

Seperti ditulis oleh The Wall Street Journal Kamis (Jumat pagi), kontrak emas untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Mercantile Exchange turun US$ 5,60 (0,4 persen) sehingga bertengger di level US$ 1.317 per troy ounce.

Penurunan harga emas berjangka tersebut terjadi setelah muncul berita bahwa para pejabat berwenang di China menemukan kasus pembiayaan untuk pembelian emas yang ilegal dengan nilai 94,40 miliar yuan atau mencapai US$ 15,20 miliar. Kasus tersebut terjadi pada 2012 lalu.

Lembaga Audit Nasional China menemunkan terdapat 25 cek dari pemberi pinjaman emas yang memberikan suku bunga dan juga nilai tukar mata uang yang tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Bunga dan nilai tukar yang tidak sesuai tersebut  memberikan keuntungan yang cukup besar.

Sayangnya, lembaga tersebut tidak menyebut siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut dan juga bagaimana cara yang dilakukan oleh para pelaku untuk bisa memperoleh keuntungan yang cukup besar itu.

Kasus ini muncul beberapa minggu setelah pemerintah China menyelidiki adanya potensi penipuan pinjaman emas di Qingdao Port. Potensi penipuan tersebut berupa adanya jaminan yang sama yang digunakan untuk beberapa pinjaman yang berbeda.

"Namun sebenarnya kasus tersebut tidak terlalu berpengaruh karena harga emas masih bertengger di level US$ 1.300 per troy Ounce," tutur Senior Broker RJO Futures, Chicago, Amerika Serikat, Bob Haberkorn. (Gdn)

EnamPlus