Sukses

Berau Coal Bukukan Pendapatan US$ 579 Juta

Berau Coal Energy saat ini sedang menyiapkan untuk menerbitkan obligasi global (global bonds).

Liputan6.com, Jakarta - PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) mencatat pendapatan sebesar US$ 579 juta hingga Mei 2014. Sampai akhir tahun, perseroan mentargetkan pendapatan sebesar US$ 1,4 miliar.

Direktur BRAU, Arief Wiedhartono mengatakan, pendapatan BRAU tersebut diperoleh dari hasil penjualan batubara yang produksinya sampai dengan Juni 2014 tercatat 12,15 juta ton. "Tetapi itu Juni belum closing," katanya usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di Jakarta, Senin (30/6/2014).

Direktur Utama BRAU, Amir Sambodo menambahkan, target pendapatan perseroan untuk tahun ini sama dengan 2013 lalu. Target pendapatan tersebut diharapkan bisa disumbang dari penyerapan batubara di dalam negeri dengan adanya pembangunan pembangkit listrik menggunakan sumber energi batubara. "Power plant ini akan menaikkan produksi batu bara dan akan mendorong kenaikkan pendapatan kami," ungkap Amir.

Amir menambahkan, tahun ini BRAU menargetkan peningkatan produksi batubara sebesar 26 juta ton dari tahun lalu yang sebesar 23,5 juta ton. Untuk mengejar target produksi tersebu sampai Juni perseroannya telah menganggarkan belanja modal atau Capital Expediture (Capex) sebesar US$ 50 juta. "Fokus utama BRAU pada 2014 adalah peningkatan target produksi disertai dengan efisiensi," jelasnya.

Terbitkan Obligasi

Untuk mendukung pencapaian target produksi tersebut, perseroan saat ini sedang menyiapkan untuk menerbitkan obligasi global (global bonds). Perseroan akan melakukan roadshow minggu depan. Sayangnya, Amir belum bisa menyebutkan besaran global bonds tersebut.

"Bonds kami siapkan. Bond refinancing. Kami sudah melakukan persiapan sekarang, dilanjutkan proses roadshow dilakukan minggu depan, nanti. kami umumkan nilainya. Nanti ada jadwalnya," kata Amir.

Amir menambahkan saat ini pihaknya sudah meminta restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penerbitan obligasi tersebut. Dirinya yakin kondisi pasar obligasi saat ini cukup baik.

"Kami izin OJK, kami lihat dulu kondisi pasar, memang kondisi pasar bond cukup baik," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini