Sukses

Jumlah Penduduk Miskin Berkurang di Papua

Jumlah penduduk miskin merosot sebesar 1,47 persen menjadi 924.410 ribu orang pada Mei 2014.

Liputan6.com, Jayapura - Penduduk miskin mencapai 924.410 orang di Papua pada Mei 2014. Jumlah ini turun sebesar 1,47 persen atau sekitar 36.200 orang, dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September tahun lalu yang berjumlah 960.560 rorang.

Penduduk miskin terkonsentrasi di daerah perdesaan sekitar 889,04 ribu orang, sementara penduduk miskin yang tinggal di perkotaan sebesar 35,37 ribu orang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Didik Koesbianto menuturkan Garis Kemiskinan (GK) di perkotaan sepanjang Maret 2014 sebesar Rp 404.944 lebih tinggi dari perdesaan yang mencapai Rp 338.206.

Hal tersebut berarti  biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal yang layak untuk makanan. Makanan termahal terdapat di perkotaan dibandingkan di pedesaan. Peranan komoditi makanan terhadap GK jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan), persentasenya berkisar 74,74 persen berbanding 25,26 persen.

“Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di perkotaan adalah beras, rokok kretek, telur ayam ras, gula pasir, ikan kembung, dan bawang merah.  Sedangkan komoditi yang berpengaruh besar terhadap GK di perdesaan adalah ketela rambat, beras, rokok kretek, dan daging babi,” ujar Didik, Rabu (2/7/2014).

Dalam sebuah kesempatan, Gubernur Papua Lukas Enembe mengakui penduduk miskin di Papua tidak hanya terdapat di kampung, namun juga ada di perkotaan. Kemiskinan tersebut dapat terlihat masih adanya penduduk yang kekurangan gizi.

“Bahkan ada penduduk yang selama satu tahun menggunakan pakaian yang sama dan tak pernah dicuci. Ini sangat miris. Kita harus keluar dari situasi seperti ini,” jelasnya. (Katharina J/Ahm)