Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo- Jusuf Kalla menggadang-gadang memiliki program tol laut yang akan dijalankan jika terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
Namun, program yang akan menghubungkan wilayah timur dengan wilayah barat Indonesia melalui jalur laut ini dinilai bukan program yang murni berasal dari Jokwi dan tim suksesnya.
"Itu bukan orisinal ide Pak Jokowi, itu sebenarnya kawan-kawan pelayaran sebelumnya pernah menggagas ini. Tapi belum terlaksana saja," ungkap Pengamat Ekonomi, Ari Perdana di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Ranu (2/7/2014).
Ari menilai meski hal itu tidak orisinal, namun dia mengapresiasi apa yang dilakukan Jokowi-JK dalam konsistensinya demi menurunkan biaya logistik melalui tol laut tersebut.
Tak hanya itu, keberadaan tol laut itu akan akan membantu pemerataan ekonomi Indonesia yang selama ini terpusat di Indonesia bagian barat yaitu Pulau Jawa dan Sumatra.
"Tol laut itu hanya memperlancar pendistribusian barang yang numpuk selama ini di barat, nanti akan lebih cepat ke wilayah timur Indonesia. Jadi tidak ada salahnya tidak orisinal tapi yang penting terus bekerja," katanya.
Seperti diketahui, dalam program pembuatan tol laut milik Jokowi-JK salah satu yang akan dilakukan adalah dengan melakukan penambahan kapal-kapal berkapasitas besar dan memperbesar kapasitas pelabuhan-pelabuhan di bebrapa wilayah strategis di Indonesia. (Yas/Ndw)