Liputan6.com, Jakarta- Bank Indonesia (BI) menilai bahwa ambisi kedua pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 7 persen dapat tercapai apabila mampu melanjutkan reformasi struktural. Salah satunya memperbaiki tiga pilar.
Hal ini disampaikan Gubernur BI, Agus Martowardojo. Dia mengaku, ekonomi Indonesia diprediksi bertumbuh 6,5 persen atau lebih pada 2018.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5 persen saja baru bisa di 2018 dengan kerja keras. Nah kalau mau tumbuh 7 persen perlu upaya lagi, salah satunya meneruskan reformasi struktural," terang dia di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Reformasi struktural, kata Agus, merupakan kunci yang akan membawa Indonesia mengecap mimpi itu, terutama dengan perbaikan tiga pilar.
"Ketiga pilar itu antara lain, pilar daya saing manufacturing ekonomi nasional, pilar kemandirian ekonomi nasional serta pilar sumber pembiayaan pembangunan yang berkesinambungan," ucapnya.
Pelaksanaan ketiga pilar ini, menurut dia, perlu didukung kebijakan pemerintah yang tepat di bidang energi, pangan dan modal utama pembangunan. Modal pembangunan itu menyangkut infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), teknologi, dan pembangunan kelembagaan atau institusi.
"Jadi tiga (pilar) plus tiga (modal utama) harus ditingkatkan. Kalau sekarang mau memperbaiki infrastruktur, tapi nggak bisa memperbaiki energi menyangkut BBM, pangan yang cenderung diimpor terus, sdm yang memiliki kompetensi artinya tidak melanjutkan reformasi struktural. Jadi kita harus memperbaiki daya saing, kemandirian dan sumber pembiayaan," harap Agus. (Fik/Ndw)
Mau Ekonomi RI Tumbuh 7%, Presiden Baru Harus Perbaiki Tiga Pilar
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 7 persen dapat tercapai apabila mampu melanjutkan reformasi struktural.
Advertisement