Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar pengumuman laporan harta kekayaan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Pemilu 2014, di Gedung KPU RI sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Huruf F Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008.
Dalam laporan tersebut, dengan harta kekayaan mencapai lebih dari Rp 1,67 triliun, Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto tercatat sebagai yang terkaya. Jumlah tersebut hampir 56 kali lipat lebih tinggi dari total kekayaan Jokowi sebesar Rp 29,89 miliar.
Namun spefisik berbicara mengenai Cawapres, siapakah yang lebih kaya, Hatta Rajasa atau Jusuf Kalla (JK)?
Advertisement
Mengutip laman Sekretariat Kabinet, Kamis (3/7/2014), berdasarkan laporan yang juga telah diterima Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) tersebut, JK memang terbilang jauh lebih unggul soal kekayaan. JK memiliki total kekayaan senilai Rp 465,61 miliar lebih besar dari kepemilikan harta Hatta sebesar Rp 30,23 miliar.
Tak hanya itu, jumlah kepemilikan dana asing JK juga lebih tinggi senilai US$ 1,06 juta atau Rp 12,6 miliar (kurs: Rp 11.938/US$). Sedangkan Hatta hanya menyimpan US$ 75.092 atau Rp 896,4 juta
Menilik Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), JK terakhir kali melaporkan kekayaannya pada November 2009, saat dia melepas masa jabatannya sebagai wakil presiden. Saat itu, total harta yang dimiliki oleh Ketua dewan Masjid Indonesia tersebut mencapai Rp 314,51 miliar dan US$ 25.728.
Artinya, sejak 2009, JK berhasil menambah harta kekayaannya sebesar Rp 151,1 miliar dan dana asing senilai US$ 1,03 juta. Sebaliknya, mengacu pada LHKPN KPK, Hatta berhasil menambah kekayaannya sebesar Rp 13,28 miliar dalam dua tahun.
Meski memiliki harta yang lebih sedikit dari JK, Hatta ternyata memiliki beban utang yang lebih berat senilai Rp 157,9 juta. Sebaliknya, dengan harta ratusan miliar utang JK terbilang kecil, hanya sebesar Rp 19,6 juta.
Berikut rincian harta Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla dilansir dari KPU:
Harta Hatta Rajasa
Hatta Rajasa memiliki total kekayaan sebanyak Rp 30.234.920.584 dan US$ 75.092. Jumlah tersebut setelah melakukan klarifikasi laporan kekayaan capres dan cawapres di KPK.
"Izinkan saya umumkan harta kekayaan calon wakil presiden Indonesia periode 2014-2019, yang telah disampaikan pada KPK pada 20 Mei 2014, dan diklarifikasi pada 25 Juni 2014," kata Hatta saat membacakan harta kekayaannya, di ruang sidang utama Gedung KPU, Jakarta, pada Selasa 1 Juli 2014.
Harta paling banyak dimiliki Hatta di harta tidak bergerak, yang terdiri dari tanah, logam mulia, batu mulia, barang seni dan antik sebanyak Rp 21 miliar.
Berikut rincian harta kekayaan Hatta:
1. Harta tidak bergerak dan bangunan sebanyak Rp 21.744.232.500
2. Logam Mulia senilai Rp 95.000.000
3. Batu Mulia senilai Rp 1.650.000.000
4. Barang seni dan antik senilai Rp 2.050.000.000
5. Harta bergerak lainnya senilai Rp 380.000.000
6. Surat berharga senilai Rp 4.115.729.712
7. Giro setara kas, sebanyak 11 rekening dengan total, Rp 357.859.412 dan uang tunai US$ 75.092
8. Utang Rp 157.901.040
"Demikian rincian harta kekayaan saya umumkan, harta kekayaan ini tidak bisa dijadikan dasar bagi siapapun juga, untuk menyatakan bahwa seluruh harta kekayaan tersebut tidak terkait dengan tindak pidana," tandas Hatta.
Advertisement
Harta Jusuf Kalla
Jusuf Kalla membacakan laporan harta kekayaan pribadinya di Gedung KPU, Jakarta. Data tersebut telah diverifikasi KPK pada 26 Juni 2014.
"Izinkan saya menyampaikan laporan harta kekayaan calon wakil presiden periode 2014-2019. Dengan ini saya umumkan harta saya yang telah diklarifikasi KPK pada 26 juni 2014," kata JK di ruang sidang utama Gedungan KPU Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Data ini dilaporkan pada 19 Mei 2014 di kantor KPK. Berikut laporan harta kekayaan cawapres JK:
1. Jenis harta tidak bergerak Rp 121.817.192.000
2. Harta bergerak
- Alat Trasnportasi dan mesin lainnya Rp 525.000.000
- Peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, usaha lainnya Rp 1.000.000.000
- Logam mulia Rp 300.000.000
- Batu mulia Rp 100.000.000
- Barang-barang seni, barang-barang antik dan harta bergerak lainnya Rp 138.700.000.
3. Surat berharga Rp 334.803.839.290 dan US$ 357.751.
4. Uang tunai, deposito, tabungan, giro, dan setara kas lainya Rp. 6.945.423.767 dan US$ 700.813.
5. Piutang Rp 19.660.000
"Total nilai harta kekayaaan saya Rp 465.610.495.057 dan US$ 1.058.564," ungkap JK.
(Sis/Ndw)