Sukses

Minta Bubarkan Petral, Pendemo Serbu Kantor Dahlan

Rizal Chalid telah mengatur harga beli minyak mentah Petral sepanjang tahun 2011 sehingga berada di level US$ 113,95 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siang ini disambangi ratusan pendemo yang menamakan dirinya Zatapi SP3.

Dalam aksinya, Zatapi SP3 menuntut Menteri BUMN Dahlan Iskan membubarkan Pertamina Energy Trading Ltd (PT Petral), anak usaha PT Pertamina (persero) yang bermarkas di Singapura. Menurut mereka, Petral merupakan perusahaan mafia minyak.

"Saat menjabat sebagai Menteri BUMN, Dahlan mengetahui bahwa negara dirugikan dengan adanya Petral ini. Kalau beliau menteri yang baik, maka beliau harus membuat perusahaan pengelola minyak dalam negeri sehingga Indonesia bisa menjadi negara berdikari dan mandiri soal energi," kata Korlap pendemo, Karen Agustinus dalam aksinya, Kamis (3/7/2014).

Karen mengungkapkan, Petral disebut mafia minyak karena perusahaan tersebut dikuasai oleh Muhamad Rizal Chalid yang bekerja sama dengan lima broker minyak.

Dalam data yang disebutkan Zatapi SP3, Rizal Chalid telah mengatur harga beli minyak mentah Petral sepanjang tahun 2011 sehingga berada di level US$ 113,95 per barel. Padahal rata-rata harga minyak dunia jenis brent pada tahun tersebut hanya US$80 per barel hingga US$ 100 per barel.

"Kami meminta kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan mengevaluasi Petral, karena Petral yang harusnya memberi keuntungan justru merugikan negara," katanya.

Di sisi lain, Rizal Chalid dikatakan Karen adalah salah satu sponsor calon wakil presiden Hatta Rajasa yang notabene juga sebagai sponsor tabloid obor rakyat.

Pendemo yang menggunakan setidaknya 11 metro mini ini rencananya akan melanjutkan aksinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta lembaga tersebut mengusut kasus mafia minyak oleh M Rizal Chalid ini. (Yas/Gdn)