Sukses

GAP, Perusahaan Pakaian Global yang Lahir dari Toko Jeans

Trendi, terjangkau, dan promosi merupakan kombinasi strategi bisnis yang membuat Gap tumbuh subur.

Liputan6.com, San Francisco - Bisnis penjualan pakaian tampak tak pernah sepi dibanjiri para konsumen penggila mode. Tentu saja, inovasi dan adaptasi terhadap dunia fashion perlu dilakukan dari waktu ke waktu guna menjaga stabilitas serta meningkatkan performa bisnis di bidang fashion.

GAP Inc, perusahaan yang berdiri sejak 1969 tersebut merupakan salah satu perusahaan yang pernah merasakan pahitnya terjungkal dari industri fashion. Sejak sang pendiri, Doris dan Don Fisher membuka toko pertamanya, GAP fokus menjual jeans Levi's dan LP.

Toko tersebut menentukan generasi muda sebagai target utama pasar. Namun sayang, bisnisnya tak berjalan mulus, para pemuda tampaknya tak begitu berminat pada jeans yang ditawarkan GAP.

Kebangkrutan ternyata tak menghentikan kemampuan bisnis pasangan tersebut. Keduanya memutar otak dan membanting roda bisnisnya berbelok ke produk lain.

Kini pasangan Fisher telah berhasil mengibarkan bendera kerajaan bisnisnya yang bernama GAP Inc dan menjadi salah satu ikon fashion dunia.

Berikut ulasan jatuh bangun Fisher membangun kerajaan bisnisnya seperti dikutip dari The Richest, situs resmi GAP Inc., Reference for Business dan sejumlah sumber lainnya, Kamis (3/7/2014):

2 dari 4 halaman

Alasan Unik Mendirikan Toko GAP

Gagasan berbisnis bisa muncul kapan saja bahkan dari alasan yang unik sekalipun. Tengok saja pasangan Doris dan Don Fisher yang membuka toko jeans karena kesulitan menemukan jeans yang sesuai dengan ukuran Don.

Akhirnya pada 1969, Don dan istrinya, Dorish membuka toko pertamanya bernama GAP di San Francisco, California. Tanpa pengalaman bisnis keduanya membuka toko jeans dengan berbagai ukuran guna menarik pembeli.

Keduanya juga menjual catatan pribadi bernama GAP yang berisi referensi perbedaan generasi antara pemuda dan orangtua. Target usaha pasangan tersebut memang remaja dan mahasiswa.

3 dari 4 halaman

Putar Haluan Karena Nyaris Bangkrut

Awalnya, bisnis tersebut berjalan dengan sangat baik. Namun kemudian tak ada lagi yang berminat membeli buku referensi model jeans lagi pada keduanya.

Doris dan Don nyaris bangkrut hingga mendorong keduanya untuk memasang iklan guna menarik pembeli. Dalam iklan di surat kabar, Don menawarkan empat ton jeans dengan harga murah dan bisa ditawar.

Selain itu, jeans Levi's juga akan diobral habis-habisan di tempatnya. Beberapa minggu kemudian seluruh jeans habis terjual, dan dari pengalaman tersebut, Don menemukan banyak pelajaran.

Terdapat satu strategi bisnis berharga yang berhasil diperolehnya, yaitu menjual pakaian dengan harga rendah, menyediakan banyak pilihan dan memasang iklan menarik.

4 dari 4 halaman

Beralih Menjual Aneka Pakaian

Setelah kesuksesan tersebut, Fisher akhirnya berhenti menjual buku model pakaian dan fokus menjual jeans. Dia juga menambah beberapa pakaian casual dalam lemari penjualannya.

GAP pun tumbuh besar dan Fisher berhasil membuka beberapa toko di California serta beberapa negara bagian lainnya. Pada 1974, GAP mulai memproduksi pakaiannya sendiri.

Meski demikian, Denim masih menjadi produk andalan perusahaan dan Levi's merupakan merek utamanya. Iklan-iklan di televisi dan radio mendorong para penggila fashion ramai mengunjungi GAP.

Pakaian yang sangat trendi dengan harga yang terjangkau membuat GAP berhasil memiliki 200 toko tambahan hanya dalam waktu dua tahun. Kini GAP telah memiliki lebih dari 134 ribu tenaga kerja dengan toko yang tersebar di 90 negara. (Sis/Nrm)

Â