Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memastikan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan terjadi satu kali putaran akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pihaknya mengaku bakal menjaga angka inflasi dan menurunkan defisit neraca transaksi berjalan tahun ini.
Gubernur BI Agus Martowardojo menyambut baik komitmen dua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) untuk menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan secara damai.
"Kami mendengar Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin menyatakan bahwa pemilu akan dilaksanakan satu putaran. Kedua calon juga menyampaikan komitmen secara damai dan itu positif sekali," ujar Agus saat ditemui usai Rakor di kantornya, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Agus menjelaskan, kondisi positif perekonomian Indonesia ini akan terlihat dengan menjaga angka inflasi dan neraca transaksi berjalan supaya berada di level yang sehat.
"Di 2014 ini, kita berkomitmen untuk menjaga inflasi dan menyehatkan transaksi berjalan agar lebih rendah dari tahun lalu. Kalau tahun lalu kan defisitnya 3,3 persen, dan sekarang diharapkan di bawah 3 persen atau lebih rendah dari US$ 29 miliar," sambungnya.
Agus mengaku, volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipicu oleh ketatnya persaingan kedua pasangan capres dan cawapres. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami depresiasi sejak beberapa pekan terakhir.
"Kemarin dalam pembahasan ada persaingan capres dan cawapres yang cukup tajam, dan ini berpengaruh kepada nilai tukar rupiah," tukas dia. (Fik/Ndw)
Ekonomi RI Bisa Positif Karena Pilpres Satu Kali Putaran
"Kami mendengar Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin menyatakan pemilu akan dilaksanakan satu putaran," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.
Advertisement