Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas) Raden Priyono pesimis ketika mendengar Calon Wakil Presiden (cawapres) Hatta Rajasa mentargetkan produksi minyak Indonesia bisa mencapai 1 Juta barel per hari (bph) pada 2015.
Priyono yang juga menjadi tim sukses pasangan joko Widodo dan Jusuf Kalla mengatakan, saat ini produksi minyak Indonesia hanya sekitar 800 ribu bph. Meskipun ditambah dengan produksi blok minyak dan gas (migas) Cepu, Jawa Tengah, yang diharapkan akan mengalami puncak produksi pada 2015, target tersebut tetap sulit tercapai.
"Kalau tembus 1 juta bph tidak mungkin. Sekarang berapa tambahannya? 120 ribu bph dari Cepu,"Â kata Priono, usai menghadiri debat capres, di Hotel Bidakara, Sabtu malam (5/7/2014.
Priyono menambahkan, meskipun produksi minya sumur tua dioptimalkan dengan menggunakan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR), hasilnya pun tak akan besar.
Menurutnya, dari tahun ke tahun produksi minyak Indonesia tidak ada kenaikan. "Sebenarnya sudah dari 10 tahun lalu produksi minyak decline (mengalami penurunan)," jelasnya.
Untuk diketahui, cawapres Hatta Rajasa berjanji jika nanti dirinya bersama calon presiden Prabowo Subianto terpilih, ia akan mentargetkan produksi minyak 1 juta barel pada 2015.
Mantan Menko Perekonomian itu mengakui memang Indonesia belakangan ini mengalami penurunan produksi minyak. Sebelumnya, produksi minyak Tanah Air pernah mencapai 1 juta barel per hari, tetapi kemudian turun menjadi 900 ribu barel per hari.
"Kami pastikan pada 2015, angka produksi bisa naik lagi ke 1 juta barel," ujar Hatta. (Pew/Gdn)
Mantan Kepala BP Migas Pesimis Soal Target Produksi Minyak Hatta
Produksi minyak Tanah Air pernah mencapai 1 juta barel per hari, tetapi kemudian turun menjadi 900 ribu barel per hari.
Advertisement