Sukses

Euforia Pilpres Bikin Rupiah Merekah

Euforia politik menyambut pemilihan presiden berhasil membuat rupiah terus melompat dan bergerak naik sejak akhir pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Hanya satu hari lagi, sebelum seluruh rakyat Indonesia memilih dan menentukan pemimpin baru negeri ini melalui secarik kertas suara. Euforia politik menyambut pemilihan presiden berhasil membuat rupiah terus melompat dan bergerak naik sejak akhir pekan lalu.

Kurs valuta asing Bloomberg, Selasa (8/7/2014), menunjukkan rupiah dibuka menguat di level 11.708 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Bergerak menguat, rupiah sempat berada di level 11.680 pada perdagangan pukul 09.12 waktu Jakarta.

Tak berbeda dengan kurs valas tersebut, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan serupa di mana nilai tukar rupiah berada di kisaran 11.695 per dolar AS.

"Saya kira faktor yang penting yang membuat rupiah menguat beberapa hari ini adalah popularitas Jokowi yang terus meningkat. Dilihat juga dari exit poll di luar negeri, banyak yang memilih Jokowi," terang Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk A. Prasetyantoko.

Menurutnya, peningkatan popularitas Jokowi berdampak positif pada rupiah karena ekspektasi pasar memang menjagokan calon presiden nomor urut dua itu sebagai kepala negara. Faktor berikutnya yang dirasa memperkuat pergerakan rupiah adalah meningkatnya dukungan untuk Jokowi.

"Dukungan yang signifikan dari para pecinta musik juga berdampak positif pada rupiah. Bahkan para komunitas musik di luar negeri juga ikut mendukung Jokowi. Itu kan menunjukkan tingat elektabilitasnya menguat dan memenuhi ekspektasi pasar," tuturnya.

Meski demikian, Prasetyantoko juga melihat adanya dorongan dari faktor fundamental ekonomi Indonesia. Peningkatan cadangan devisa negara sebesar US$ 107,7 miliar juga berpengaruh positif pada nilai tukar rupiah.

"Fundamental ekonomi tentu berpengaruh. Cadangan devisa meningkat, tingkat inflasi membaik serta surplus neraca perdagangan yang meski kecil tapi kan tidak berarti buruk," jelasnya.

Namun jika harus membandingkan, dia menilai faktor fundamental politik saat ini yang paling berjasa menopang penguatan rupiah hingga ke kisaran 11.600-an hari ini.

Ke depan, dia menilai faktor tersebut dapat berdampak panjang jika Jokowi memang terpilih menjadi presiden. Penguatan nilai tukar rupiah dapat berlanjut jika kinerja presiden terpilih tercatat positif serta program ekonominya berdampak baik bagi negara.

"Rupiah bisa berada di kisaran level 11.200 hingga 11.500 per dolar AS jika demikian," ujarnya.

Namun dia menjelaskan, setelah perkiraan hasil pemungutan suara muncul usai pemilihan presiden Rabu, (9/7/2014) rupiah berpotensi bergerak ke dua arah.

"Jika perolehan suara Jokowi memenuhi ekspektasi pasar, rupiah bisa bergerak ke level 11.500. Sebaliknya, jika tidak rupiah akan berbalik melemah dan mengarah ke kisaran 11.900-12.000 per dolar AS," tandasnya.

Sejak akhir pekan lalu, rupiah terus melompat dan bergerak menguat hingga perdagangan hari ini. (Sis/Ndw)

 

Video Terkini