Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri identik dengan aktivitas mudik. Bahkan aktivitas itu seolah menjadi agenda wajib tahunan bagi para perantau yang terpisah dari keluarga nya.
Merayakan idul fitri di kampung halaman juga sangat khas dengan bagi-bagi angpao kepada sanak saudara khususnya terhadap anak-anak yang masih kecil sebagai bentuk pemberian hadiah ataupun berbagi rezeki.
Jadi, diperlukan uang dengan pecahan nominal kecil untuk menjalankan tradisi tersebut. Maka tak heran, minat masyarakat untuk menukarkan uang kecil sangat tinggi.
Seperti yang terlihat di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Mobil-mobil penukaran uang dari Bank Indonesia dan sejumlah bank ramai diserbu masyarakat. Bahkan, dalam hitungan jam, uang Rp 300 juta yang disiapkan sudah ludes ditukar warga.
"Kami sudah habis, tadi banyak antreannya. Dari jam 09.00 kami buka, jam 15.00 sudah habis. Uang yang kami sediakan Rp 300 juta sehari," kataÂ
Customer Service Bank Mandiri Yudo Wardoyo saat berbincang dengan Liputan6.com Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Baca Juga
Adapun jatah penukaran yang diperoleh untuk setiap orang sebanyak Rp 3,7 juta. Sementara pecahannya yakni Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu. Yudho menyebutkan, jumlah orang yang menukar rata-rata 150 orang per hari.
"Sehari sekitar 150 orang, untuk hari ini 148 orang," kata dia.
Advertisement
Hal senada juga diungkapkan Frontliner Bank Negara Indonesia (BNI) Ridho. Dia mengatakan penukaran ini memang sangat diburu oleh masyarakat. Tak sampai empat jam uang Rp 300 juta sudah ditukar masyarakat.
"Modalnya Rp 300 juta, itu sudah habis," ungkap Ridho. (Amd/Ndw)