Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,5 persen sampai 6 persen pada 2015 meski Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) bakal menaikkan suku bunga acuan atau Fed Rate.
Menteri Keuangan, Chatib Basri memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global akan lebih baik di 2015 dibanding tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi di AS juga akan lebih baik, karena kalau nggak, nggak mungkin Yellen naikkin interest rate. Ekonomi Eropa dan Jepang juga membaik sehingga ekspornya akan naik," ujar Chatib di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Jika ekspor meningkat, tambah dia, permintaan bakal terkerek naik dan akhirnya mampu merangsang kenaikan harga komoditas. Pemerintah ke depan, sambungnya, juga mempunyai ruang fiskal lebih besar.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan menyentuh level 5,5 persen sampai 6 persen. "Kalau anggaran nggak dipotong, pengeluaran pemerintah akan naik. Inflasi bisa dijaga juga akan menaikkan konsumsi sehingga pertumbuhan ekonominya bisa berkisar 5,5 persen-6 persen," sambungnya.
Menurut Chatib, kenaikan suku bunga acuan The Fed dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia."Jika signifikan, ekonomi Indonesia bisa bertumbuh 5,5 persen. Tapi kalau nggak dinaikkan secara signifikan bisa mendekati 6 persen," ujar dia. (Fik/Ahm)
The Fed Dongkrak Suku Bunga, Ekonomi RI Tumbuh 5,5%
Menteri Keuangan, Chatib Basri menilai, anggaran pemerintah tidak dipotong dan inflasi terjaga dapat menopang pertumbuhan ekonomi RI.
Advertisement