4 Ketakutan Terbesar Para Miliarder

Liputan6.com, London - Memiliki banyak uang dan harta berlimpah tak lantas menyurutkan rasa takut para miliarder. Bahkan rasa takut tersebut membuat banyak miliarder sulit tertidur pulas di malam hari.

Mengutip laman The Telegraph, Kamis (10/7/2014) orang kaya tak bisa tidur justru karena memiliki terlalu banyak uang. Berbeda dengan kalangan menengah ke bawah yang susah tidur karena khawatir uangnya habis.

Mengacu pada survei global bertajuk `The Meaning of Wealth in the 21st Century`, ketakutan terbesar para miliarder adalah melihat anak-anaknya kehilangan motivasi dan ambisi untuk mencapai cita-cita. Satu dari tujuh miliarder mengaku takut kekayaan dapat menyebabkan hilangnya motivasi pada anak.

"Bagi kebanyakan orang tua, ketakutan utama adalah tingginya kekayaan dapat merenggut ambisi anak dalam menjalani petulangan  hidupnya," ungkap ahli bidang pajak di Withersworldwide, Sarah Cormack.

Pasalnya, dengan kekayaan para miliarder tersebut, sang anak jelas tak perlu lagi susah-susah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Semakin kaya seseorang, semakin tinggi pula tingkat ketakutannya. Berikutnya, para miliarder juga sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan pribadinya.

Menurut studi yang digelar perusahaan hukum internasional, Withersworldwide, para miliarder juga khawatir keluarganya terpecah karena harta seperti misalnya terjadi perceraian. Itulah mengapa banyak orang kaya banyak mengikuti kegiatan amal.

Semua itu dilakukan demi menjaga keutuhan keluarga yang tengah dibinanya.

Ketakutan berikutnya yang dirasakan para miliarder adalah ketidakmampuan untuk menopang kebutuhan keluarga dengan hartanya. Hal itu yang juga menjadi alasan mengapa para miliarder tetap rajin berekspansi atau mendirikan bisnis baru meski sudah sangat kaya.

Terakhir, para miliarder takut investasi yang tengah digarapnya gagal dan ia tidak lagi bisa menghidupi keluarganya.

Untuk diketahui, laporan tersebut disusun setelah melakukan survei pada lebih dari 4.500 miiarder dan 16 anggota keluarga miliarder di kawasan Eropa, Asia dan Amerika Utara. Lebih dari 3.000 miliarder menunjukkan adanya ketakutan yang besar dalam mengelola harta dan membina keluarganya. (Sis/Ndw)